Logo Bloomberg Technoz

Dolar AS Mulai Hijau, Rupiah Lemah di Pasar Offshore

Tim Riset Bloomberg Technoz
10 December 2025 08:32

Karyawan merapihkan uang rupiah dan dolas AS di salah satu bank di Jakarta, Senin (1/12/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan merapihkan uang rupiah dan dolas AS di salah satu bank di Jakarta, Senin (1/12/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) hari ini diperkirakan akan melanjutkan pelemahan. Sentimen eksternal masih membebani mata uang Garuda. 

Pada perdagangan kontrak Non-Deliverable Forward (NDF), rupiah diperdagangkan dalam rentang Rp16.680-16.700/US$ untuk kontrak sebulan. Meski saat ini pergerakannya relatif stagnan lantaran pasar spot belum dibuka, hawa pelemahan masih terasa.  

Indeks dolar AS masih melanjutkan penguatan karena langkah para pemodal mencari aset aman masih terus berlangsung. Dollar Index (DYX) mengalami penguatan dua hari beruntun dan hari ini berada di 99,22 setelah naik 0,13%. 


Alarm risk-off agaknya mulai kembali menyala dan menggiring dana global dari pasar emerging market. Pasar keuangan dunia kini menatap pada momentum pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC).

Jika The Fed memberi sinyal ruang pelonggaran 2026 akan lebih sempit atau lebih lambat dari ekspektasi pasar, maka dolar kemungkinan akan kembali menguat secara signifikan, dan rupiah bisa terkoreksi lebih dalam.