Logo Bloomberg Technoz

Pada Selasa, BI mengumumkan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) mencapai 124 pada periode November. Melejit optimismenya dibanding Oktober yang sebesar 121,2.

IKK di atas 100 menunjukkan konsumen percaya diri melihat perekonomian saat ini hingga enam bulan mendatang.

Level poin IKK yang mencapai 124 juga merupakan yang tertinggi sejak Februari. Artinya, Keyakinan Konsumen berada di titik tertinggi dalam sembilan bulan.

“Meningkatnya keyakinan konsumen pada November 2025 ditopang oleh peningkatan Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yang masing-masing tercatat sebesar 111,5 dan 136,6, lebih tinggi dibanding dengan indeks bulan sebelumnya sebesar 109,1 dan 133,4,” sebut laporan BI.

Saham–saham yang Menjadi Pemberat IHSG

Sepanjang perdagangan saham hingga penutupan, saham–saham barang baku, saham properti, dan saham energi menjadi pemberat IHSG dengan ambles 1,61%, 0,98%, dan 0,56%, disusul oleh pelemahan pada saham Konsumen non primer dengan drop 0,55%.

Sejumlah saham barang baku yang menjadi pendorong pelemahan IHSG ialah, saham PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) yang jatuh 6,82%, saham PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) melemah 4,74% dan saham PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) turun 4,36%.

Senada, saham properti juga terpeleset dan jadi pemberat, saham PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK) drop 4,77%, saham PT Adhi Commuter Properti Tbk (ADCP) melemah 3,45%. Saham PT Jaya Sukses Makmur Sentosa Tbk (RISE) tertekan 2,51%.

Saham–saham LQ45 ada di teritori negatif juga menjadi pemberat IHSG antara lain, saham PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) terpeleset 4,51%, dan saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) dengan pelemahan 3,89%.

Tren Bearish juga terjadi pada saham LQ45 berikut, saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) melemah 3,86%, PT Vale Indonesia Tbk (INCO) turun 3,51%. Dan juga saham PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) merah 3,42%.

Kinerja Bursa Asia siang hari ini juga melaju bervariasi. Indeks Thailand SETI Index melesat 0,67%, Strait Times Singapore dengan kenaikan 0,14%, FTSE Malaysia KLCI hijau 0,09%, sedang, Hang Seng Hong Kong jatuh 1,29%, Shenzhen Comp. China ambles 0,57%, Shanghai drop 0,37%, dan KOSPI melemah 0,27%.

Wait and See The Fed

Mayoritas Bursa Asia melemah dalam kisaran sempit pada perdagangan Selasa, menyitir riset Phintraco Sekuritas, di tengah kehati-hatian investor menjelang pertemuan The Fed yang akan dirilis hari Kamis dini hari.

“Pasar menantikan hasil pertemuan The Fed yang diperkirakan menurunkan suku bunga 25 bps,” papar Phintraco.

Investor menunggu pengumuman hasil pertemuan kebijakan Federal Reserve dengan ekspektasi suku bunga acuan Federal Funds Rate (FFR) akan dipangkas sebesar 25 bps menjadi di kisaran 3,5% - 3,75% untuk membantu memerangi melemahnya prospek pasar tenaga kerja.

Yang menjadi sorotan adalah apa yang akan terjadi setelah pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve bulan ini

Phillip Sekuritas Indonesia.

“Meskipun pemotongan suku bunga sudah diperkirakan secara luas, sejumlah pengamat berpendpat komite kebijakan atau Federal Open Market Committee (FOMC) akan memperlihatkan perpecahan yang tajam,” mengutip riset Phillip Sekuritas Indonesia siang ini, Selasa.

Pertemuan kebijakan kali ini juga akan diadakan di tengah meningkatnya spekulasi pasar mengenai siapa yang akan menggantikan Jerome Powell sebagai Ketua/ Gubernur Federal Reserve ketika masa jabatannya selesai pada bulan Mei 2026 mendatang.

(fad)

No more pages