Dengan begitu, Purbaya berharap rencana tersebut dapat mampu memperkuat ruang fiskal bagi anggaran pendapatan dan belanja pemerintah (APBN).
Apalagi, kata Purbaya, kontribusi penarikan bea keluar untuk mineral maupun non mineral mampu mencapai sebesar Rp20,9 triliun atau setara sekitar 0,73% dari total pendapatan negara sepanjang 2024 lalu.
Penerimaan tersebut, kata dia, mayoritas juga berasal dari bea keluar non mineral, khususnya berasal dari minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) dan mineral yang bersumber dari tembaga.
"Penerimaan BK dipengaruhi oleh volume produksi komoditas, terutama harga komoditas," tutur dia.
(ibn/roy)
No more pages































