September lalu, Lutnick mengatakan ia menginginkan antara 40% hingga 50% konsumsi semikonduktor AS bersumber dari produksi dalam negeri.
"Kami memahami urgensi Presiden Trump," ujar Lai dalam wawancara yang direkam untuk DealBook Summit yang diadakan New York Times.
"Apakah target 40% hingga 50% ini dapat dicapai dalam jangka waktu ini tidak hanya bergantung pada dukungan Taiwan, tetapi juga pada kemampuan pemerintah AS untuk memfasilitasi akuisisi lahan, pasokan air dan listrik, pengembangan tenaga kerja dan talenta, serta insentif investasi."
Presiden menambahkan: "Jika pemerintah AS berhasil melakukannya dengan baik dan efektif, maka target ini akan jauh lebih mudah dicapai."
Indeks saham acuan Taiwan, Taiex sedikit berubah pada Kamis di Taipei, sedangkan dolar Taiwan sedikit menguat ke level 31,33 terhadap dolar AS.
Wee Khoon Chong, ahli strategi pasar senior BNY di Hong Kong, mengatakan mata uang Taiwan tetap stabil karena pemerintah di Taipei belum merilis angka apa pun mengenai kemungkinan investasi.
"Sampai angka konkret muncul, mata uang ini kemungkinan akan diperdagangkan berdasarkan fundamental dan arus pasar yang lebih luas," jelasnya. "Namun, kemungkinan janji investasi besar ke AS kini menjadi perhatian para pelaku pasar sebagai sumber risiko penurunan jangka menengah bagi dolar Taiwan."
Won melemah pada Oktober setelah janji investasi Korea Selatan senilai US$350 miliar ke AS menekan mata uang tersebut, mendorong pejabat di Seoul berjanji akan mengambil tindakan guna menstabilkan pasar jika diperlukan.
Jumlah Investasi
Mengenai besarnya potensi investasi Taiwan, Lutnick menyatakan ia bahwa mungkin mengincar lebih dari US$300 miliar.
"TSMC mengumumkan peningkatan investasi sebesar US$100 miliar di Arizona—menjadi US$165 miliar. Micron juga berinvestasi lebih banyak. Texas Instruments juga berinvestasi lebih banyak. Jadi, total investasi di AS mencapai sekitar US$300 miliar," kata Lutnick. "Saya pikir ketika kami mencapai kesepakatan dengan Taiwan, nilainya akan lebih besar lagi."
Pejabat Kementerian Perdagangan tidak mengisyaratkan apakah rencana Taiwan Semiconductor Manufacturing Co (TSMC) sudah termasuk dalam komitmen yang diharapkan AS dari Taipei. TSMC, produsen cip tercanggih di dunia, berjanji akan terus memperluas kehadirannya di AS.
Lai juga mengatakan, "kami berharap negosiasi tarif AS tidak hanya membantu mengurangi defisit perdagangan AS, tetapi juga memperdalam kerja sama ekonomi bilateral, semakin mengintegrasikan industri Taiwan dengan struktur ekonomi Amerika, dan memperkuat hubungan Taiwan-AS."
Bulan lalu, Taiwan mengaku telah mengusulkan model investasi di AS yang akan mempermudah industrinya mengejar ekspansi global secara mandiri, di mana pemerintah memberi jaminan keuangan.
AS akan menawarkan dukungan administratif dan insentif untuk membantu perusahaan Taiwan mendapat lahan dan bantuan regulasi saat mendirikan kawasan industri di AS.
Lai menambahkan dalam komentarnya pada Rabu bahwa "pemerintah kami mendukung TSMC dan perusahaan semikonduktor Taiwan lainnya saat mereka berinvestasi di AS, Jepang, Eropa, atau di mana pun mereka yakini butuh. Hal ini berkontribusi pada kemajuan dan kemakmuran global."
Promosi
Penampilan video Lai di acara NYT menandai upaya terbarunya untuk meningkatkan citra Taiwan melalui media AS. Strategi ini bertujuan untuk melawan upaya China untuk mengisolasi negara demokrasi tersebut di panggung dunia.
Pekan lalu dalam kolom komentar di Washington Post, Lai mengumumkan pemerintahnya berencana menambahkan US$40 miliar ke dalam anggaran pertahanannya—langkah ini dimaksudkan untuk menjawab kritik Trump selama masa kampanye bahwa Taiwan perlu berbuat lebih banyak untuk melindungi negaranya sendiri.
Awal tahun ini, Lai menulis dalam kolom Bloomberg News bahwa pemerintahannya berkomitmen untuk mengurangi ketidakseimbangan perdagangan dengan AS dengan membeli lebih banyak produk energi, pertanian, dan industri AS.
Taiwan mengandalkan dukungan politik dan militer AS untuk menghadapi China, yang menganggap negara demokrasi berpenduduk 23 juta jiwa tersebut sebagai wilayah yang hilang dan harus dikuasai kembali, bahkan secara paksa jika perlu.
Pada Rabu pagi, Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan hubungan AS dengan Taiwan "tetap tidak berubah." Ketika ditanya apakah Washington akan membela Taiwan dari serangan China, dia menjawab, "saya tidak menjawab pertanyaan hipotetis."
"Satu-satunya titik kegagalan bagi ekonomi global adalah gangguan produksi cip dari pulau Taiwan," imbuh Bessent.
Saat ditanya apakah langkah AS untuk memindahkan produksi cip ke dalam negeri akan membuat Washington kurang membela Taiwan, dia menjawab "itu pertanyaan yang keliru." Dia menambahkan, "karena Anda sedang mengurangi risiko, bukan berarti Anda telah mengubah apa pun."
(bbn)

































