"Insyallah pertengahan 2026, ini [seluruh] pabriknya akan selesai di Morowali, dan itu akan menyerap 500 juta butir kelapa setiap tahunnya," ujar Rosan dalam rapat bersama Komisi XII DPR di Gedung Parlemen, Jakarta, Selasa (2/12/2025) lalu.
Rosan juga mengatakan, fase pertama pembangunan proyek tersebut dipastikan akan rampung akhir tahun ini. Pembangunan dilakukan sebanyak tiga fase, dengan estimasi penyerapan tenaga kerja hingga 10 ribu orang.
Dengan adanya investasi itu, dia berhadap komoditas kelapa dalam negeri dapat bernilai tambah dan mampu diserap oleh pabrik tersebut nantinya.
"Sebelumnya kelapa kita ini, kita lihat banyak diekspor ke China. Oleh sebab itu, kita terbang dan meyakinkan mereka untuk membuka pabriknya di sini," tutur Rosan.
"Sehingga harga kelapanya juga makin meningkat di sini, karena mereka tidak lagi perlu memperhitungkan biaya logistik pengiriman kelapa dari Indonesia ke China. Kita juga akan mulai di beberapa daerah lainnya."
(dhf)





























