“Saya bilang ‘mungkin karena bukunya’, ‘mungkin karena salah terbuka-nya’, silakan kita semua melakukan evaluasi saja,” katanya.
Mu'ti menilai kritik yang muncul saat ini perlu dibaca proporsional agar tidak mengaburkan tujuan utama asesmen. Ia menyebut bahwa isu kualitas pengajaran, buku, maupun aspek tata kelola hanya bagian kecil dari gambaran besar faktor lain yang memengaruhi hasil tes.
Saat ditanya soal alasan di balik hasil matematika yang dinilai jeblok, Mendikdasmen enggan memaparkan rinciannya. “Ya banyak faktornya kan. Banyak faktor. Nanti kita lihat secara keseluruhan. Nanti kita lihat,” ucapnya singkat namun tegas.
Ia memastikan, Kementerian belum sampai pada tahap menyusun kesimpulan final. Semua variabel akan tetap dilihat secara kelembagaan bersama sekolah dan pemerintah daerah sebelum keputusan atau rekomendasi kebijakan dirumuskan.
Kebijakan ini juga sejalan dengan pendekatan komunikasi hasil penilaian yang lebih bersifat institusional, bukan konsumsi publik secara detail. Umpan balik, menurutnya, harus disampaikan sesuai porsi dan kanal kelembagaan masing-masing.
(dec)































