Logo Bloomberg Technoz

TINS Bidik Industrialisasi Logam Tanah Jarang pada 2028

Artha Adventy
20 November 2025 20:10

Seorang karyawan mencatat sambil berdiri di samping tumpukan timah batangan di gudang fasilitas pengolahan PT Timah di Mentok, Pulau Bangka./Bloomberg
Seorang karyawan mencatat sambil berdiri di samping tumpukan timah batangan di gudang fasilitas pengolahan PT Timah di Mentok, Pulau Bangka./Bloomberg

Bloomberg Technoz, Jakarta - Emiten pelat merah PT Timah Tbk (TINS) menyatakan bahwa industrialisasi logam tanah jarang (LTJ) atau rare earth elements (REE) diharapkan dapat dilakukan pada 2028. Saat ini, regulasi terkait komersialisasi logam tanah jarang belum tersedia.

Hal ini disampaikan Direktur Pengembangan Usaha TINS Suhendra Yusuf Ratuprawiranegara, yang menegaskan bahwa perseroan masih menunggu kepastian regulasi sebelum dapat melakukan proses komersialisasi mineral ikutan tersebut.

"Regulator melalui Badan Industri Mineral juga telah meminta agar tidak dilakukan komersialisasi LTJ sebelum seluruh aspek regulasi dan kepatuhan terpenuhi," kata dia dalam paparan publik, Kamis (20/11/2025).


Suhendra menjelaskan saat ini pemanfaatan monasit dan mineral ikutan lainnya belum dapat dilakukan karena peraturan teknis belum tersedia.

Selain itu, Izin Usaha Pertambangan (IUP) TINS hanya mencakup komoditas timah, bukan mineral ikutan non-timah. Sehingga, perusahaan harus berkoordinasi lebih lanjut dengan regulator, termasuk Direktorat Jenderal Minerba Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).