Logo Bloomberg Technoz

EMAS Perkuat Operasional dan Proyek Pani pada Kuartal III 2025


(Dok. MDKA)
(Dok. MDKA)

Bloomberg Technoz, Jakarta - PT Merdeka Gold Resources Tbk (IDX: EMAS) melaporkan capaian operasional kuat sepanjang kuartal yang berakhir pada 30 September 2025. Periode ini mencatat kemajuan signifikan pembangunan Tambang Emas Pani, suksesnya penawaran umum perdana saham (IPO), serta peningkatan cadangan bijih emas. Berbagai perkembangan tersebut menegaskan posisi EMAS sebagai calon produsen emas utama di Indonesia.

Tambang Emas Pani di Kabupaten Pohuwato, Gorontalo, menjadi proyek andalan berikutnya bagi grup PT Merdeka Copper Gold Tbk (IDX: MDKA) setelah keberhasilan Tambang Emas Tujuh Bukit. Dengan potensi menjadi salah satu tambang emas primer terbesar di Indonesia, Pani diharapkan menjadi pilar penting produksi jangka panjang.

Pada Kuartal III 2025, pembangunan proyek Pani telah mencapai 83% dan tetap sesuai jadwal. Kegiatan penambangan dimulai pada 1 Oktober 2025, disusul peledakan pertama pada 15 Oktober. Pasokan listrik 150 kV dari PLN yang mengalir sejak 1 Oktober memungkinkan pengujian fasilitas Pabrik Pengolahan Bijih. Pembaruan estimasi cadangan per 6 Oktober 2025 menunjukkan kenaikan signifikan menjadi 190,3 juta ton bijih dengan kandungan 4,8 juta ons emas dan 4,9 juta ons perak. Penumpukan bijih pertama ditargetkan berlangsung November 2025, sementara produksi emas perdana tetap dijadwalkan pada Kuartal I 2026.

Presiden Direktur EMAS, Boyke Poerbaya Abidin, menyampaikan bahwa pembangunan Tambang Emas Pani terus berjalan dengan aman, efisien, dan tetap sesuai rencana. Ia menuturkan bahwa dimulainya kegiatan penambangan serta target produksi emas perdana pada awal 2026 menempatkan EMAS sebagai calon produsen emas utama berikutnya di Indonesia.

“Pembangunan Tambang Emas Pani terus berjalan dengan aman, efisien, dan sesuai rencana. Dengan dimulainya kegiatan penambangan serta produksi emas pertama yang ditargetkan pada awal 2026, EMAS berposisi untuk menjadi produsen emas utama berikutnya di Indonesia. IPO yang sukses memberikan fleksibilitas keuangan bagi kami untuk menyelesaikan pembangunan proyek Pani dan mendukung pertumbuhan jangka panjang. Hingga saat ini, EMAS telah menginvestasikan US$208,7 juta untuk pengembangan Tambang Emas Pani," pungkas Boyke.


Selama kuartal tersebut, pembangunan fasilitas heap leach, pabrik ADR (Adsorption, Desorption, and Recovery), serta berbagai infrastruktur pendukung tambang telah mencapai progres 83%. Proses uji coba (commissioning) mulai dilakukan pada awal Oktober setelah jaringan PLN mulai memasok listrik ke lokasi proyek. EMAS turut menegaskan komitmennya terhadap prinsip Environment, Social, and Governance (ESG), selaras dengan fokus keberlanjutan perusahaan induknya, PT Merdeka Copper Gold Tbk (IDX: MDKA). Operasi Tambang Emas Pani juga membukukan 15,5 juta jam kerja tanpa insiden cedera yang mengakibatkan kehilangan waktu kerja (Lost Time Injury/LTI). Pada tahap selanjutnya, tambang ini akan beralih menggunakan listrik berbasis energi terbarukan melalui Sertifikat Energi Terbarukan (Renewable Energy Certificate/REC) dari PLN.

Boyke menegaskan bahwa EMAS berkomitmen pada operasi yang efisien, pengelolaan lingkungan yang bertanggung jawab, keselamatan pekerja, manfaat bagi masyarakat, dan tata kelola yang kuat.