Absen Data Ekonomi AS Bayangi Prospek, Pasar Asia Waswas
News
13 November 2025 06:35

Toby Alder - Bloomberg News
Bloomberg, Bursa saham Asia mungkin akan kesulitan mencari arah pada Kamis (13/11/2025) setelah Wall Street berfluktuasi. Pasalnya, investor mempertimbangkan prospek kebijakan Federal Reserve (The Fed) di tengah keterbatasan akses terhadap data ekonomi utama.
Indeks saham Jepang dan Australia menunjukkan kenaikan moderat, sementara Hong Kong melemah. Meski mayoritas perusahaan di S&P 500 naik, beberapa perusahaan teknologi berkapitalisasi besar turun, membebani indeks. Indeks Bloomberg untuk Magnificent Seven turun 1,2%, memperpanjang penurunan dua sesi berturut-turut. Imbal hasil Treasury tergelincir, sementara Bitcoin menghapus kenaikan sebelumnya.
Karena musim laporan keuangan AS hampir berakhir, pasar beralih fokus ke The Fed dan prospek pemotongan suku bunga. Saat Kongres bersiap membuka kembali pemerintah, data ekonomi yang tertunda diperkirakan akan dirilis secara bertahap dalam beberapa pekan ke depan.
Ketiadaan indikator utama—seperti angka pengangguran dan indeks harga konsumen (IHK) Oktober—memperkuat ketidakpastian seputar kebijakan moneter. Gedung Putih mengonfirmasi laporan tersebut kemungkinan besar tidak akan dirilis akibat penutupan (shutdown) pemerintah.
































