Logo Bloomberg Technoz

Pengamat: Kontrol Game Online Tak Selesaikan Akar Masalah

Muhammad Fikri
10 November 2025 17:35

Ilustrasi larangan game online (Diolah)
Ilustrasi larangan game online (Diolah)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Rencana pemerintah untuk mengkaji kontrol terhadap game online sebagai upaya pencegahan tindak kekerasan di sekolah mendapat sorotan dari sejumlah pengamat. Mereka berpendapat bahwa pembatasan game online saja tidak akan menyentuh akar permasalahan dan menyerukan pentingnya peran aktif orang tua serta lingkungan sekolah yang aman.

Game Jadi 'Kambing Hitam'

Pengamat Pendidikan sekaligus CEO Jurusanku, Ina Liem, menilai bahwa game online memang bisa berpengaruh, namun tidak bisa dijadikan kambing hitam utama atas perilaku kekerasan pada anak.

Menurutnya, anak-anak bermain game karena mencari pelarian, kompetisi, atau ruang untuk diterima. Ini mengindikasikan adanya kebutuhan psikologis yang belum terpenuhi di dunia nyata.


"Kalau lingkungan sekolah tidak aman, tidak inklusif, atau penuh tekanan, mereka akan mencari ruang alternatif, dan game menjadi salah satunya," ujar Ina Liem kepada Bloomberg Technoz, dilansir Senin (10/11/2025).

Ina Liem menekankan bahwa akar masalahnya bukanlah semata pada game. Ia menunjuk pada kurangnya pengawasan, komunikasi, dan dukungan sosial di sekitar anak. Jika faktor-faktor ini tidak dibenahi, seketat apa pun aturan game, anak akan berpindah ke bentuk pelarian lain.