Logo Bloomberg Technoz

Bersamaan dengan masuknya dua saham tersebut, saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) terpaksa keluar, atau deletions. Saham PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) turun kelas ke daftar indeks MSCI Small Cap Index. Padahal, sebelumnya saham emiten farmasi ini bertengger di deretan MSCI Global Standard Index.

Kemudian, di deretan MSCI Small Cap Indexes, ada 6 saham baru. Ia adalah saham PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG), PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT MNC Studios International Tbk (MSIN), PT Rukun Raharja Tbk (RAJA), dan PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI).

Sedang, tiga saham harus keluar dari kategori indeks MSCI Small Cap yaitu saham PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM), PT Ultrajaya Milk Industry Tbk (ULTJ).

Andrey juga menyebut saham–saham yang dikeluarkan kemungkinan memicu outflows.

Sementara itu, MSCI Micro Cap Index tidak mengalami perubahan pada periode ini.

Hasil kajian atau review hingga memunculkan daftar saham tersebut akan berlaku sejak penutupan perdagangan 24 November 2025, sebagaimana tertulis di pengumuman.

MSCI merilis hasil tinjauan berkala indeks saham untuk November 2025 tersebut. Perubahan berlaku efektif setelah penutupan perdagangan pada 24 November 2025 dan mulai berlaku pada 25 November 

All changes will take place as of the close of November 24, 2025, Effective date November 25, 2025,” tulis pengumuman MSCI.

Dalam kesempatan yang sama, Andrey Wijaya memaparkan, perubahan ini merupakan bagian dari proses rebalancing berkala MSCI yang mempertimbangkan faktor–faktor seperti likuiditas, kapitalisasi pasar, dan tingkat free float.

“MSCI awalnya berencana untuk memasukkan TINS ke dalam indeksnya. Namun kemudian merevisi keputusan tersebut dengan menyatakan bahwa TINS tidak memenuhi syarat untuk dimasukkan pada pembaruan November setelah peninjauan oleh FCA,” tutup Andrey.

(fad/aji)

No more pages