Bloomberg Technoz, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto mengatakan Indonesia akan menyelesaikan utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh. Kendati demikian, Kepala Negara enggan mengelaborasi saat ditanya apakah Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) akan digunakan sebagai bagian penyelesaian utang. 

Hal yang terang, Indonesia harus membayar utang sebesar Rp1,2 triliun per tahun untuk proyek yang dibangun era pemerintahan Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) itu. Presiden pun hanya mau memastikan Indonesia memiliki uang dan kemampuan untuk membayar utang tersebut. 

"Jadi tidak usah ribut, kita mampu dan kita kuat," kata Prabowo dikutip, Selasa (04/11/2025).

Dia justru memberikan sinyal bahwa sumber keuangan tersebut berasal dari penghematan anggaran dan pengembalian uang kerugian negara pada kasus korupsi. Dalam kurun satu tahun, sejumlah penegak hukum memang mengklaim telah mengembalikan keuangan negara dari kasus korupsi besar.

Salah satunya, Kejaksaan Agung yang melaporkan telah melakukan penyitaan uang hasil korupsi senilai Rp13 triliun; dan penyitaan enam smelter serta komoditas timah dan tanah jarang. TNI pun melaporkan sudah merampas kembali lahan hutan yang telah diubah secara ilegal menjadi kebun sawit atau tambang.