"Kita berharap hasilnya baik dan dapat menambah produksi sehingga akan menghasilkan dampak positif bagi masyarakat sekitar," lanjutnya.
Sementara itu, FX Bayu Kurniawan Saputra, Manager Well, Production & Project Zona 14, mengungkapkan bahwa proses penyiapan lokasi pengeboran di Salawati menghadapi berbagai tantangan, terutama kondisi cuaca dan kendala pengiriman material ke lokasi.
"Lokasi sangat menantang, sehingga perlu upaya lebih dari kita semua. Namun begitu aspek keselamatan tetap yang utama untuk dilaksanakan," terang Bayu.
Bupati Sorong melalui Staf Ahli Bidang Hukum dan Politik, Mustika Baiduri, menyampaikan bahwa kegiatan pengeboran ini sangat dinantikan, tidak hanya oleh Pertamina EP Papua Field, tetapi juga oleh Pemerintah Daerah dan masyarakat. Atas nama Pemerintah Kabupaten Sorong, ia mengapresiasi dan memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada Pertamina EP Papua Field atas komitmen dan dedikasinya dalam mendukung pembangunan daerah.
’’Kami memahami bahwa bahwa kegiatan eksplorasi dan produksi migas bukan hal yang mudah, dibutuhkan perencanaan yang matang, teknologi yang mumpuni serta koordinasi yang baik antara Pemerintah, Perusahaan maupun Masyarakat,’’ pungkasnya.
Untuk itu, seluruh pihak diharapkan terus memperkuat sinergi dan kolaborasi agar pengelolaan sumber daya berjalan sesuai prinsip good governance, sehingga kegiatan pengeboran ini dapat memberikan dampak ekonomi dan sosial yang nyata, seperti peningkatan pendapatan masyarakat, penyerapan tenaga kerja lokal, serta dukungan terhadap pembangunan infrastruktur.
Seremonial pengeboran ditandai dengan pemotongan tumpeng dan penekanan tombol sirine secara bersama antara Pemerintah, Perusahaan, serta Tokoh Adat dan Tokoh Agama sebagai simbol dimulainya pengeboran sumur pengembangan SLW-C4X.
(tim)
