Logo Bloomberg Technoz

Ia juga menambahkan, sektor energi dan sektor pertanian sebenarnya berjalan seirama dalam mendukung misi pembangunan nasional. “Ketahanan energi dan ketahanan pangan adalah dua pilar penting bangsa. Kami ingin memastikan keduanya tumbuh berdampingan, sesuai dengan Asta Cita Presiden,” tambahnya.

Pertemuan ini juga menjadi ruang dialog bagi petani untuk menyampaikan aspirasi secara langsung. STI menuturkan harapannya agar kegiatan Pertamina EP dapat berjalan selaras dengan aktivitas pertanian masyarakat.

Sebagai respons, Wazirul menegaskan keterbukaan Pertamina EP terhadap komunikasi dengan masyarakat petani penggarap. Ia juga menekankan bahwa seluruh bentuk kerja sama sosial atau program tanggung jawab sosial dan lingkungan Perusahaan dijalankan dengan mekanisme administrasi dan audit yang ketat.

“Kami berkomitmen bahwa setiap program tanggung jawab sosial dan lingkungan dijalankan secara transparan dan tepat sasaran. Aspirasi dari petani akan kami perhatikan agar program-program yang kami inisiasi benar-benar dapat memberi manfaat positif bagi masyarakat,” imbuh Wazirul.

Pada akhir pertemuan, Pertamina EP maupun STI sepakat untuk terus berkomitmen menjaga keberlangsungan ketahanan energi, sekaligus memastikan kegiatan pertanian tetap produktif dan berkelanjutan.
Kegiatan ini menjadi bukti bahwa dialog terbuka mampu mempertemukan dua dunia yang tampak berbeda — ladang minyak dan lahan sawah — dalam satu visi: mewujudkan kesejahteraan dan keberlanjutan bagi masyarakat Indramayu.

PT Pertamina Hulu Energi (PHE) merupakan anak perusahaan PT Pertamina (Persero) yang berperan sebagai Subholding Upstream di lingkungan Pertamina. Peran Subholding Upstream yang dijalankan oleh PHE adalah sebagai pengelola lapangan hulu minyak dan gas bumi yang dioperasikan Pertamina baik di dalam maupun luar negeri.

Regional Jawa diberikan kewenangan oleh PHE untuk mengoordinasikan lapangan hulu minyak dan gas bumi di wilayah Jawa bagian barat yang meliputi PHE ONWJ, PHE OSES, Pertamina EP wilayah Jawa Barat dan Pertamina East Natuna. Area kerja Regional Jawa mencakup Provinsi DKI Jakarta, Banten, Lampung, Bangka Belitung, Jawa Barat.

Regional Jawa terus berupaya meningkatkan angka produksi minyak dan gas bumi yang telah ditetapkan dalam rencana kerja, dengan senantiasa menerapkan Good Corporate Governance (GCG) dan aspek Health, Safety, Security, and Environment (HSSE) di setiap lini. Regional Jawa memegang teguh komitmen untuk menjaga prospek bisnis yang berkelanjutan dengan memprioritaskan keseimbangan dan kelestarian lingkungan serta berkontribusi dalam terwujudnya kemandirian masyarakat.

(tim)

No more pages