Kedua negara sebelumnya juga telah menyepakati bahwa Beijing akan menangguhkan pembatasan ekspor yang lebih ketat, yang diumumkan pada Oktober 2025, selama satu tahun.
Di sisi lain, Washington akan menunda sebagian tarif timbal balik yang diberlakukan oleh pemerintahan Trump terhadap China selama satu tahun tambahan, serta membatalkan rencana tarif 100% atas ekspor China ke AS yang sebelumnya diancamkan untuk berlaku pada November.
Gedung Putih juga mengonfirmasi bahwa pembebasan tarif Section 301 tertentu, yang semula berakhir pada 29 November 2025, akan diperpanjang hingga 10 November 2026.
Kedutaan Besar China di Washington belum memberikan tanggapan atas permintaan komentar hingga Sabtu.
Pertemuan bersejarah antara Trump dan Xi, yang menjadi pertemuan tatap muka pertama selama masa jabatan kedua Trump, menandai upaya stabilisasi hubungan jangka pendek setelah eskalasi perang dagang yang sempat mengguncang pasar global dan memicu kekhawatiran resesi dunia.
Menurut Gedung Putih, dalam kesepakatan itu China sepakat menghentikan sementara pembatasan menyeluruh atas magnet tanah jarang dengan imbalan kesepakatan AS untuk mengurangi perluasan pembatasan terhadap perusahaan China.
China selama ini menggunakan dominasinya dalam pengolahan mineral tanah jarang sebagai alat tawar, dengan ancaman membatasi pasokan ke AS dan negara sekutunya.
AS juga menyetujui pemangkasan tarif terkait fentanyl dari 20% menjadi 10%, sementara Beijing akan melanjutkan pembelian kedelai dan produk pertanian asal AS.
Washington menyebut China akan membeli 12 juta ton metrik kedelai pada musim berjalan, dan sedikitnya 25 juta ton per tahun selama tiga tahun ke depan.
Trump pada Jumat mengatakan dirinya terbuka untuk menghapus seluruh tarif terkait fentanyl jika China terus memperketat pengawasan terhadap ekspor obat-obatan dan bahan kimia prekursor yang digunakan untuk memproduksinya.
(bbn)

































