Logo Bloomberg Technoz

Namun andai rupiah kembali melemah, maka support yang menarik dicermati ada di Rp 16.650-16.700/US$. Support terjauh ada di Rp 16.750/US$.

Analisis Teknikal Nilai Rupiah Kamis 30 OKTOBER 2025 (Riset Bloomberg Technoz)

Sentimen Penggerak Rupiah

Di pasar Non-Deliverable Forwards (NDF), rupiah sempat menguat tipis ke Rp 16.600/US$. Namun pada pukul 07:47 WIB, kembali melemah ke Rp 16.619/US$ untuk tenor sebulan.

Sementara Dollar Index (yang mencerminkan posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) ditutup menguat 0,49% ke 99.151 pada perdagangan kemarin. Pagi ini, indeks tersebut melemah tipis 0,08% ke 99,068 pada pukul 07:56 WIB.

Dollar Index (Sumber: Bloomberg)

Pasar sepertinya masih mencerna hasil rapat Bank Sentral AS Federal Reserve. Dini hari tadi waktu Indonesia, Gubernur Jerome’ Jay’ Powell mengumumkan suku bunga acuan dipangkas 25 basis poin (bps) ke 3,75-4%.

Keputusan ini selaras dengan ekspektasi pasar.

Namun pasar dibuat bimbang karena Powell masih belum bisa memberikan jawaban pasti seputar arah kebijakan moneter ke depan. Prospek Federal Funds Rate kembali diturunkan pada Desember menjadi samar-samar.

“Dalam diskusi di Komite pada rapat kali ini, ada perbedaan pandangan yang kuat mengenai apa yang harus ditempuh pada Desember. Penurunan (suku bunga acuan) lebih lanjut pada Desember masih jauh dari kata sepakat,” tegas Powell dalam jumpa pers usai rapat, sebagaimana diwartakan Bloomberg News.

Sikap The Fed yang masih hati-hati dan kurang dovish tersebut membuat pelaku pasar cenderung bermain aman. Aset-aset berisiko rasanya belum menjadi pilihan utama.

“Pasar keuangan Asia sepertinya akan memulai dari posisi belakang. Apalagi sebelumnya ada antisipasi bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga acuan pada Desember sehingga pasar saham mencatat rekor tertinggi,” sebut Nick Twidale, Chief Market Analyst di AT Global Markets, seperti diberitakan Bloomberg News.

(aji)

No more pages