Logo Bloomberg Technoz

Rosneft Disanksi AS, Kilang Tuban Dianggap Perlu Investor Baru

Azura Yumna Ramadani Purnama
28 October 2025 09:30

Kilang minyak PCK Schwedt yang dioperasikan oleh PCK Raffinerie GmbH, anak perusahaan Rosneft Oil Co./Bloomberg-Krisztian Bocsi
Kilang minyak PCK Schwedt yang dioperasikan oleh PCK Raffinerie GmbH, anak perusahaan Rosneft Oil Co./Bloomberg-Krisztian Bocsi

Bloomberg Technoz, Jakarta - Asosiasi Perusahaan Minyak dan Gas Nasional (Aspermigas) mendorong pemerintah untuk menggaet investor baru pada proyek Grass Root Refinery (GRR) atau Kilang Tuban.

Ketua Komite Investasi Aspermigas Moshe Rizal berpendapat mitra baru itu belakangan menjadi krusial di tengah sanksi anyar yang ditimpakan Amerika Serikat dan Uni Eropa ke afiliasi bisnis Rusia, termasuk PJSC Rosneft Oil Company.

Moshe berpendapat mitra baru itu dapat masuk sebagai konsorsium baru dalam usaha patungan yang telah terbentuk antara PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) dan Rosneft.


“Memang kondisi geopolitik yang sedang memanas seperti ini agak sulit, jadi ya, tapi memang harus split,” kata Moshe saat dihubungi, Senin (27/10/2025).

Adapun proyek kilang anyar itu dikerjakan oleh PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia (PRPP), KPI memegang 55% saham dan sisanya dihimpit oleh Rosneft lewat afiliasi bisnisnya Rosneft Singapore Pte Ltd (dahulu Petrol Complex Pte Ltd).