Logo Bloomberg Technoz

Rumusan Baru MSCI, Market Cap AMMN hingga Grup Salim Rontok

Artha Adventy
28 October 2025 08:36

Pekerja di depan layar indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (8/9/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Pekerja di depan layar indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (8/9/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Sejumlah emiten besar di Bursa Efek Indonesia berpotensi mengalami penurunan kapitalisasi pasar apabila MSCI Inc. menerapkan usulan metodologi baru dalam menghitung porsi saham beredar (free float) untuk pasar Indonesia.

Dalam dokumen MSCI yang diterima Bloomberg Technoz, MSCI menyimulasikan perubahan perhitungan dengan memasukkan laporan bulanan pemegang saham dari PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) sebagai sumber tambahan untuk memperkirakan proporsi saham publik. Laporan tersebut mengklasifikasikan pemegang saham seperti korporasi dan individu, termasuk kepemilikan di bawah 5% yang tidak tercakup dalam laporan publik.

Berdasarkan simulasi MSCI, saham PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) berpotensi kehilangan kapitalisasi sekitar US$3,93 miliar dari total kapitalisasi pasar US$31,44 miliar akibat penurunan Foreign Inclusion Factor (FIF) sebesar 0,125.


Saham PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) berpotensi kehilangan nilai sekitar US$317 juta dari kapitalisasi US$3,17 miliar, sementara PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dapat berkurang sekitar US$298 juta dari total US$6,63 miliar, masing-masing karena penyesuaian FIF sebesar 0,100 dan 0,045.

Berbeda dari tiga saham lainnya, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) justru tercatat berpotensi mengalami kenaikan kapitalisasi sekitar US$982 juta dengan peningkatan FIF sebesar 0,020 dari total nilai pasar US$49,11 miliar.