Logo Bloomberg Technoz

Bursa Saham Asia lainnya justru menguat. NIKKEI 225 (Tokyo), NIKKEI 225 (Tokyo), Weighted Index (Taiwan), TOPIX (Jepang), SETI (Thailand), Shenzhen Comp. (China), Shanghai Composite (China), CSI300 (China), Hang Seng (Hong Kong), SENSEX (India), Straits Time (Singapura), dan KLCI (Malaysia) yang berhasil menguat masing–masing 2,35%%, 2,33%, 1,68%, 1,67%, 1,24%, 1,22%, 1,17%, 1,16%, 1,08%, 0,71%, 0,44%, dan 0,31%.

Dengan demikian IHSG adalah indeks dengan pelemahan paling buruk, dan paling lemah di Bursa Asia.

Sentimen yang mengobarkan IHSG siang hari ini datang dari isu MSCI.

MSCI tengah melakukan konsultasi publik terkait penghitungan free float di pasar saham Indonesia, umumnya MSCI menilai free float dari laporan publik (laporan kepemilikan saham, laporan tahunan, dan lainnya). Terbaru, MSCI akan menggunakan data KSEI sebagai referensi tambahan.

Mengutip riset Mirae Asset Sekuritas Indonesia, potensi outflow karena penurunan free float secara keseluruhan.

“Ada potensi outflow untuk saham dengan free float rendah dan potensi inflow untuk saham dengan free float tinggi,” jelas Mirae, Senin.

Jika MCSI memberlakukan hal ini maka saham–saham dengan free float rendah, berpotensi dilanda outflow deras.

Tak terbatas juga pada saham dengan bobot besar seperti : saham AMMN dan saham BBCA, melansir ilustrasi yang diberikan MSCI, dampak negatif seperti yang dipaparkan Mirae.

Senada, Panin Sekuritas menyebut, isu MSCI akan merevisi metodologi perhitungan free float untuk emiten–emiten Indonesia dan tidak akan memasukkan corporate and others dalam perhitungan free float ini, sehingga berpotensi mengakibatkan outflow yang signifikan untuk konstituen MSCI Indonesia saat ini. 

(fad)

No more pages