Logo Bloomberg Technoz

“Bersama Aster, melalui infrastruktur terintegrasi yang mencakup kilang minyak dan fasilitas manufaktur hilir berteknologi tinggi, kami bertujuan memperkuat kelincahan operasional, ketahanan energi, dan daya saing Singapura sebagai pusat energi regional terdepan,” tuturnya.

Usai akuisisi tersebut, TPIA memastikan akan tetap menggunakan merek Esso dan membeli bahan bakar bermerek dari ExxonMobil. Seluruh poin dan kartu loyalitas pelanggan akan tetap berlaku tanpa perubahan.  

Perusahaan juga akan mempertahankan seluruh karyawan ExxonMobil yang terlibat dan saat ini menjalankan operasional bisnis tersebut.

Pada medio Juli tahun ini, The Strait Times mewartakan Aster Chemicals and Energy—perusahaan patungan atau joint venture (JV) antara Chandra Asri Group dan Glencore — sedang dalam pembicaraan eksklusif untuk membeli SPBU Esso milik ExxonMobil Corp di Singapura.

Perusahaan eksplorasi ini muncul sebagai calon pembeli yang paling mungkin setelah mengalahkan pesaing global lainnya, menurut sumber-sumber media tersebut. Perundingan sedang berlangsung dan Exxon masih dapat memilih untuk mempertahankan aset tersebut, kata mereka.

Exxon disebut telah bekerja sama dengan seorang penasihat untuk membantu menjual 59 SPBU Esso di Singapura, sebuah penjualan yang diperkirakan bernilai sekitar US$1 miliar (S$1,28 miliar), Bloomberg News melaporkan pada 2024.

Penjualan ini akan memungkinkan perusahaan untuk mengalokasikan lebih banyak modal di area-area dengan potensi pertumbuhan yang lebih tinggi, ujar beberapa sumber yang mengetahui masalah ini saat itu.

Adapun, raksasa migas Amerika Serikat (AS) itu telah beroperasi di Singapura selama lebih dari 130 tahun, mendistribusikan bahan bakar dengan merek Esso. Operasinya di Singapura juga mencakup kilang, pabrik kimia dan pelumas, terminal bahan bakar, dan pabrik pembotolan gas minyak cair.

ExxonMobil Asia Pasifik memiliki lebih dari US$25 miliar dalam investasi aset tetap di Singapura.

(wdh)

No more pages