Dedi kemudian menggali informasi lebih jauh terkait sumber air tersebut. Ia menanyakan apakah air diambil melalui proses pengeboran dan sejauh mana kedalaman sumur yang digunakan.
“Dari dalam, di bor? Kan air tanah. Ini di bor? Nggak akan ngefek ke pergeseran tanah?” tanya Dedi.
Staf menjelaskan bahwa sumur tersebut memiliki kedalaman sekitar 102 meter dan satu titik lainnya mencapai 60 meter.
Dedi kemudian menyinggung potensi dampak lingkungan dari aktivitas pengambilan air bawah tanah di wilayah pegunungan. Ia khawatir pengeboran air tanah bisa memengaruhi kestabilan tanah.
“Air gunung diambil dari bawah tanah, apa nggak geser tanahnya? Kalau datar mungkin nggak berisiko, tapi ini daerah pegunungan. Kalau geser bisa bahaya,” tuturnya.
Dedi menyebut bahwa beberapa wilayah sekitar mengalami perubahan kondisi lingkungan, seperti meningkatnya risiko longsor dan banjir.
“Dulu Kasomalang itu nggak pernah banjir, sekarang banjir. Berarti kan ada problem lingkungan akut yang harus segera dibenahi,” katanya.
“Saya lagi mikir, longsor sering terjadi itu problemnya apa sih? Apa karena hutannya yang ditebang, kemudian tanah kering dan longsor, atau ada aspek lain yang harus jadi bahan penelitian,” tutup Dedi dalam video tersebut.
Klarifikasi AQUA
Manajemen AQUA memberikan klarifikasi atas polemik penggunaan air tanah tersebut.
Dalam keterangan manajemen, AQUA mengakui penggunaan air dari sumur bor, kendati demikian bukan dari sumur bor biasa.
"Kami ingin tidak ada kesalahpahaman di masyarakat," tulis manajemen AQUA yang diunggah melalui situs resmi perusahaan.
AQUA, lanjut pernyataan perusahaan, hanya menggunakan air dari akuifer dalam (kedalaman 60–140 meter), bukan dari air permukaan atau air tanah dangkal.
"Akuifer ini terlindungi secara alami oleh lapisan kedap air, sehingga bebas dari kontaminasi aktivitas manusia dan tidak mengganggu penggunaan air masyarakat," lanjut penjelasan tersebut.
"Hal ini juga berdasarkan hasil studi hidrogeologi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Padjadjaran (Unpad) yang mengonfirmasi bahwa sumber air AQUA tidak bersinggungan dengan air yang digunakan masyarakat. Setiap penentuan titik sumber air AQUA telah melewati kajian dampak terhadap lingkungan dan masyarakat,"
(ain)






























