Bloomberg  Technoz, Jakarta – PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) menegaskan telah mencadangkan sekitar 800 juta ton batu bara, dari total cadangan 2,9 miliar ton, khusus untuk program hilirisasi batu bara.

Beberapa proyek hilirisasi tersebut di antaranya mendorong gasifikasi batu bara menjadi dimethyl ether (DME); gas alam sintetis; metanol; amonia; grafit artifisial dan lembaran anoda; hingga asam humat dan asam fulvat.

Direktur Hilirisasi dan Diversifikasi Produk PTBA Turino Yulianto menjelaskan pencadangan tersebut dilakukan untuk memberikan kepastian terhadap investor bahwa perusahaan memiliki pasokan batu bara yang mencukupi guna menjalankan program hilirisasi.

“Supaya para investor itu kan gini; kalau mau bawa ke pabrik, mana batu baranya? Cukup kan 20 tahun? Pabrik itu kan 20 tahun, ya. Cukup enggak? Maksudnya satu pabrik itu [kebutuhannya] kira-kira 5—10 juta ton per tahun; tergantung kapasitas. Ya kalau 5 juta kali 20 tahun berarti berapa? 100 juta ton,” kata Turino ditemui di Hotel Kempinski, Senin (20/10/2025).

“Nah, investor itu mau tahu. Kamu punya enggak sih batu bara 100 juta ton? Makanya, kami lock [pencadangan] 800 juta ton itu di Sumatra Selatan dan di Riau,” tegas dia.