Logo Bloomberg Technoz

Dan Ghali dari TD Securities menilai, lonjakan harga emas menunjukkan fenomena Fear of Missing Out (FoMO) yang luar biasa. Investor seakan tidak mau kehilangan momentum, terus-menerus memborong emas.

“Ini fenomena yang didorong oleh Barat,” ujarnya, juga dikutip dari Bloomberg News.

Analisis Teknikal

Lantas bagaimana ‘ramalan’ harga emas untuk hari ini, Selasa (21/10/2025)? Apakah rekor baru akan kembali tercetak?

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas betah di zona bullish. Terbukti dengan Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 80.

RSI di atas 50 menunjukkan suatu aset sedang dalam posisi bullish. Namun kalau sudah di atas 70, maka berarti sudah jenuh beli (overbought).

Harga Emas di Pasar Spot (Sumber: Bloomberg)

Namun, indikator Stochastic RSI berada di 40. Malah berada di area jual (short).

Untuk perdagangan hari ini, ada kemungkinan harga emas bakal turun. Maklum, kenaikannya sudah begitu tinggi sehingga sangat rentan terjadi koreksi.

Target support terdekat adalah US$ 4.277/troy ons yang merupakan Moving Average (MA) 5. Jika terembus, maka MA-10 di US$ 4.167/troy ons bisa menjadi target berikutnya.

Andai harga emas masih kuat menanjak, maka US$ 4.389/troy ons kemungkinan akan menjadi target resisten terdekat. Dari sini, harga emas bisa melesat ke arah US$ 4.512/troy ons.

(aji)

No more pages