Berdasarkan informasi yang diperbarui Senin (13/10/2025) per 10.00 WIB, Vivo menegaskan sudah tak memiliki persediaan BBM Revvo 90 dan 95.
“Produk Revvo90 dan Revvo95 saat ini sudah tidak tersedia di semua lokasi SPBU Vivo, informasi ketersediaan stok berubah sewaktu-waktu karena penjualan,” tulis Vivo dalam situs resminya.
Di wilayah Jakarta, terdapat enam SPBU Vivo yang masih menjual BBM Revvo 92 yakni; SPBU Jambore, SPBU Pejaten, SPBU MT Haryono, SPBU Daan Mogot, SPBU Bintaro S1, dan SPBU Radar Auri.
Sementara itu, di Tangerang terdapat empat SPBU Vivo yang masih menjual BBM Revvo 92, yakni; SPBU Bintaro S7, SPBU Ciater, SPBU Pamulang, dan SPBU Bintaro S9.
Di Bekasi, hanya terdapat tiga jaringan SPBU Vivo yang tersedia BBM dengan nilai oktan 92 tersebut, yakni; SPBU Kranji, SPBU Cimuning, dan SPBU Kalimalang.
Di Bogor, hanya dua SPBU Vivo yang masih memiliki pasokan Revvo 92 yakni di SPBU Bogor Sempur dan SPBU Batutulis.
Selanjutnya, tiga SPBU Vivo di Depok sudah tidak menjual BBM jenis Revvo 92. Lalu, satu-satunya SPBU Vivo di Bandung yakni di wilayah Pasteur masih menjual BBM dengan nilai oktan 92 tersebut.
Kosongnya pasokan BBM jenis bensin, telah lebih dulu dialami oleh dua badan usaha (BU) hilir migas swasta yakni Shell Indonesia dan BP-AKR.
Sejak beberapa pekan lalu, tak ada satupun jaringan SPBU Shell yang menjual BBM jenis Shell Super (RON 92), Shell V-Power (RON 95), dan Shell V Power Nitro+ (RON 98). Perusahaan menyatakan saat ini SPBU Shell tetap beroperasi untuk melayani penjualan BBM jenis diesel atau Shell V-Power Diesel.
“Produk BBM Shell jenis bensin [Shell Super, Shell V-Power, dan Shell V-Power Nitro+] saat ini belum tersedia di jaringan SPBU Shell,” sebagaimana tertulis dalam situs resmi Shell Indonesia.
“Kami terus berkoordinasi dengan pemerintah terkait dan pemangku kepentingan lainnya agar produk BBM jenis bensin kembali tersedia di jaringan SPBU Shell sesegera mungkin sesuai dengan standar keselamatan operasional dan standar bahan bakar berkualitas tinggi Shell secara global.”
Sementara itu, BP-AKR, berdasarkan pantauan di akun Instagram resminya menjelaskan bahwa pasokan bensin BP 92 dan BP Ultimate (RON 95) sudah tak tersedia pada seluruh jaringan SPBU milik BP-AKR.
“Untuk saat ini tidak tersedia BP 92 dan BP Ultimate. Mohon maaf atas ketidaknyamanannya, kami sedang mengusahakan agar pasokan BBM kembali norma,” tulis akun Instagram BP-AKR, pada kolom komentar.
Sebagai informasi, PT Pertamina (Persero) menyampaikan keputusan terkait dengan serapan BBM dengan kadar oktan murni dan belum dicampur dengan zat tambahan (base fuel) impor untuk SPBU swasta akan ditentukan Jumat (17/10/2025) malam.
Direktur Utama (Dirut) Pertamina Simon Aloysius Mantiri mengatakan pembahasan dengan badan usaha (BU) hilir swasta masih berlangsung dan keputusan final kemungkinan keluar dalam waktu dekat.
“[Impor BBM base fuel] masih berjalan terus saat ini dengan badan usaha BBM swasta, kemungkinan sore atau malam ini akan segera ada keputusan,” ujarnya di kompleks istana kepresidenan, Jumat (17/10/2025).
Namun, dia tidak mengungkapkan operator SPBU swasta mana saja yang akan menyepakati pembelian base fuel dari Pertamina malam ini. "Saya dengar ada beberapa," ujarnya singkat.
Simon menegaskan Pertamina tetap membuka proses negosiasi secara transparan dengan prinsip komersial terbuka. Langkah ini diharapkan dapat menjaga kestabilan harga BBM di masyarakat.
Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan optimistis pasokan bahan bakar minyak jenis bensin di SPBU swasta dapat terpenuhi pada akhir Oktober 2025.
Keyakinan itu muncul setelah skema negosiasi antara Pertamina dan badan usaha hilir migas swasta mengalami perubahan.
Sebelumnya, proses jual-beli BBM dasaran (base fuel) dilakukan melalui mekanisme lelang, di mana masing-masing badan usaha mengajukan calon importir serta sumber pasokannya.
Namun, kini pembahasan dilakukan secara langsung antara Pertamina dan setiap badan usaha swasta, bukan lagi secara kolektif.
Perubahan ini dimaksudkan agar negosiasi berjalan lebih efektif, lantaran dalam mekanisme sebelumnya sebagian peserta justru mengundurkan diri di tengah proses.
Pemerintah berharap skema baru ini dapat mempercepat tercapainya kesepakatan sehingga suplai BBM di SPBU non-Pertamina seperti Shell, BP, dan Vivo segera normal.
“Mungkin Jumat insyaallah itu sudah ada hasil yang lebih konkret. Saya Jumat ini lebih optimistis [akhir bulan ini pasokan BBM di SPBU swasta terisi], nanti kita tunggu saja," ucap Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM Laoade Sulaeman ditemui di sela Minerba Convex 2025, Rabu (15/10/2025).
(azr/del)































