Imran juga menyoroti peran keluarga sebagai pondasi utama dalam menjaga kesehatan mental individu. Ia menyebut, banyak masalah psikologis, sosial, dan perilaku yang muncul pada anak, remaja, hingga dewasa berakar dari dinamika keluarga yang tidak berjalan dengan baik.
“Lingkungan keluarga adalah ekosistem pertama manusia berinteraksi setelah lahir. Idealnya, keluarga mampu menjadi tempat yang kondusif untuk tumbuh dan berkembang secara optimal,” kata Imran.
Namun demikian, ia mengakui masih banyak permasalahan pengasuhan yang ditemukan di masyarakat Indonesia. Beberapa di antaranya meliputi kurangnya kasih sayang, lemahnya dukungan emosional dari orang tua, hingga persoalan status gizi anak yang memengaruhi tumbuh kembangnya.
Imran berharap pemerintah daerah, lembaga pendidikan, serta masyarakat dapat lebih aktif mengedukasi pentingnya kesehatan mental sejak dini. “Kita perlu membangun lingkungan keluarga yang sehat secara emosional agar anak-anak kita tumbuh menjadi individu yang kuat dan tangguh,” ujarnya.
Disclaimer:
Berita mengenai bunuh diri disampaikan dengan penuh kehati-hatian dan tidak untuk mendramatisasi atau mendorong tindakan serupa. Bunuh diri adalah isu kesehatan mental yang serius. Jika mengalami tekanan psikologis, kesedihan mendalam, atau keinginan untuk mengakhiri hidup, segera cari bantuan profesional.
Anda bisa menghubungi layanan konseling terpercaya atau fasilitas kesehatan terdekat.
Ingat, Anda tidak sendiri—bantuan tersedia dan dapat menyelamatkan nyawa. Pemerintah juga telah meluncurkan layanan Sejiwa untuk konsultasi. Layanan ini bisa diakses seluruh masyarakat.
Masyarakat yang butuh layanan bisa menghubungi hotline 119 ext 8. Penelepon nantinya akan disambungkan ke relawan dari Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi).
(dec/spt)
