Sarman menyebut salah satu yang sangat diuntungkan dengan guyuran dana dari Kementerian Keuangan tersebut terutama berasal dari sektor properti yang nantinya juga menjadi motor penggerak salah satu program pemerintah yakni tiga juta rumah.
“Tentu dengan adanya program ini, ini sangat membuka kesempatan untuk membantu pemerintah membangun jutaan rumah-rumah bersubsidi dan modalnya juga telah tersedia dan modalnya juga yang ada di Himbara ini tentu juga bisa dimanfaatkan” kata Sarman.
Apalagi menurutnya stimulus yang ada di sektor properti saat ini tengah gencar diberikan oleh pemerintah seperti bunga 5% dan juga stimulus PPnDTP yang diperpanjang hingga 2027 mendatang.
“Belum lagi ekspansi dari sektor-sektor usaha lainnya, Memang kita sadari bahwa daya beli masyarakat kita kan belum normal akhir-akhir ini, namun dengan adanya kebijakan-kebijakan bunga yang memiliki daya tarik tentu ini bisa dimanfaatkan oleh pengusaha-pengusaha kita” sebutnya.
Sebelumnya, Menteri Keuangan telah resmi mulai menyalurkan anggaran negara yang disimpan di BI kepada lima bank milik negara senilai total Rp200 triliun.
Perinciannya, Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI) masing-masing memperoleh likuiditas sebesar Rp55 triliun. Kemudian, Bank Tabungan Negara (BTN) Rp25 triliun, dan Bank Syariah Indonesia (BSI) Rp10 triliun.
(ell)


































