Satviki Sanjay - Bloomberg News

Bloomberg, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan peringatan global atas tiga jenis sirup obat batuk yang terkontaminasi dan diproduksi di India, perkembangan terbaru dari serangkaian kegagalan pengendalian mutu yang dikaitkan dengan kematian lebih dari selusin anak.

Produk yang tercemar ditemukan pada batch tertentu dari merek COLDRIF, Respifresh TR, dan ReLife yang diproduksi oleh Sresan Pharmaceutical, Rednex Pharmaceuticals, dan Shape Pharma, menurut pemberitahuan WHO pada Senin malam. Obat-obatan ini digunakan untuk mengobati batuk, flu, dan pilek.

Sedikitnya 22 anak telah meninggal di negara bagian Madhya Pradesh di India tengah, menurut laporan media lokal. Badan pengawas obat India, Central Drugs Standard Control Organization (CDSCO), menemukan adanya dietilen glikol dalam ketiga sirup batuk tersebut — zat beracun yang juga ditemukan dalam sejumlah produk tercemar lain yang dibuat di India dalam beberapa tahun terakhir.

Meskipun regulator obat India telah mengonfirmasi bahwa obat-obatan yang terkontaminasi tersebut tidak diekspor dan sejauh ini tidak ada bukti perdagangan ilegal, badan kesehatan dunia itu mendesak otoritas kesehatan masyarakat di seluruh dunia untuk meningkatkan pengawasan dan segera melaporkan jika produk-produk ini terdeteksi di negara mereka.