Bursa Wajib Benahi Pengawasan-Transparansi Sebelum Minta Insentif
Recha Tiara Dermawan
10 October 2025 19:20

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pernyataan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yang menolak memberi insentif pada industri pasar modal sebelum praktik "goreng-menggoreng" saham dibereskan dinilai menjadi sinyal agar otoritas bursa lebih serius memperkuat pengawasan dan transparansi pasar.
Menanggapi hal itu, Pengamat Pasar Modal Panin Sekuritas Reydi Octa menilai permintaan insentif oleh BEI wajar, tetapi waktunya belum tepat jika pengawasan pasar belum optimal.
"Permintaan insentif BEI wajar, tapi kurang tepat saat pengawasan pasar masih lemah. Sebelum mengajukan dukungan fiskal, harus diikuti dengan pemberantasan praktik saham 'gorengan' dan peningkatan transparansi," kata Reydi kepada Bloomberg Technoz, Jumat (10/10/2025).
Ia menilai maraknya manipulasi harga saham telah merusak kepercayaan investor terhadap pasar modal domestik. "Sikap Pak Purbaya saya baca sebagai teguran halus agar fokus pada integritas terlebih dahulu, bukan insentif," imbuhnya.
Pandangan senada disampaikan Praktisi Pasar Modal Bernad Mahardika, yang menilai permintaan insentif dari BEI seharusnya diiringi dengan pembenahan fungsi pengawasan dan kebijakan yang lebih jelas.































