Yongchang Chin - Bloomberg News

Bloomberg, Harga minyak dibuka menguat pada awal pekan setelah OPEC dan sekutunya sepakat untuk menaikkan produksi dalam jumlah kecil bulan depan, meredakan kekhawatiran pelaku pasar akan potensi lonjakan kuota produksi yang lebih besar dari perkiraan.

Minyak mentah acuan global Brent naik ke atas US$65 per barel, sementara West Texas Intermediate (WTI) berada di kisaran US$62 per barel. Dalam pertemuan pada Minggu (5/10), Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya, termasuk Rusia, menyetujui penambahan produksi sebesar 137.000 barel per hari — jauh di bawah proyeksi yang sebelumnya beredar menjelang keputusan tersebut.

Harga minyak telah melemah sepanjang tahun ini, termasuk penurunan 8% pekan lalu, di tengah kekhawatiran bahwa pasokan global akan melampaui permintaan. International Energy Agency (IEA) memperkirakan surplus tahunan mencapai rekor tertinggi pada 2026, sementara sejumlah bank besar di Wall Street memprediksi harga minyak akan terus melemah dalam beberapa bulan mendatang karena keseimbangan pasokan dan permintaan yang longgar.

Keputusan terbaru OPEC+ itu diambil meski sempat terjadi perbedaan pandangan antara dua pemimpin utama, Arab Saudi dan Rusia. Menurut dua sumber yang mengetahui jalannya pertemuan singkat selama sembilan menit tersebut, Moskow lebih memilih penyesuaian yang dapat mempertahankan harga, sementara Riyadh, yang lebih fokus pada pangsa pasar, mendukung penambahan produksi yang lebih besar.