Kesepakatan final mengenai pembayaran tersebut ditargetkan tercapai sehingga pembayaran bisa dilakukan paling lambat akhir tahun ini.

“Piutang terbesar salah satunya berasal dari proyek LRT Jabodebek. Saat ini masih dalam proses diskusi dengan KAI, Kemenkeu, dan Danantara untuk penyelesaiannya, yang diupayakan secepatnya sebelum akhir tahun,” jelasnya.

Sebagai informasi, total nilai investasi LRT Jabodebek mencapai Rp32,5 triliun. Dari jumlah itu, sekitar Rp22,3 triliun ditanggung KAI melalui fasilitas pembiayaan sindikasi, sementara Rp10,2 triliun berasal dari penyertaan modal negara (PMN). Proyek ini juga mengalami pembengkakan biaya (cost overrun) sekitar Rp2,6 triliun akibat keterlambatan pengoperasian komersial perdana.

(dhf)