Logo Bloomberg Technoz

KLB Keracunan MBG

Namun, realitanya makan bergizi gratis (MBG) masih terus bergulir insiden kasus keracunan. Badan Gizi Nasional (BGN) baru-baru ini mengungkap sebanyak 4.711 porsi MBG menyebabkan gangguan kesehatan hingga ditetapkan kejadian luar biasa (KLB) hingga 22 September 2025.

Berdasarkan data yang diterima, BGN membagi total 4.711 kasus tersebut ke tiga wilayah. Wilayah pertama 1.281 kasus, Wilayah II mencapai 2.606 kasus, wilayah III meliputi 824 kasus.

"Jadi total catatan kami itu ada sekitar 4.711 porsi makan yang menimbulkan gangguan kesehatan. Dan perlu Anda ketahui bahwa sampai hari ini BGN sudah membuat 1 miliar porsi makan,"kata Kepala BGN, Dadan Hindayana.

Ia menegaskan, beberapa kasus terjadi akibat proses yang tidak sesuai standar, termasuk pergantian pemasok bahan makanan tanpa pengawasan ketat. Kasus di Banggai, misalnya, terjadi setelah pemasok ikan cakalang diganti dan memicu reaksi alergi pada ratusan anak.

Berikut daftar 4.711 kasus keracunan MBG yang terbagi di tiga wilayah: 

Wilayah 1 

  • 18 Februari 2025: SPPG Empat Lawang Tebing Tinggi Tanjungkupang Sumatera Selatan. Jumlah korban 8 orang.
  • 5 Mei 2025: SPPG PALI Talang Ubi Handayani Mulya Sumatera Selatan. Jumlah korban 172 orang.
  • 22 Agustus 2025: SPPG Indragiri Hilir Tembilahan Hilir, Riau. Jumlah korban 28 orang.
  • 26 Agustus 2025: SPPG Tulung Pasukan Mataram Baru, Lampung. Jumlah korban 27 orang.
  • 27 Agustus 2025: SPPG Bengkulu Lebong Sakti Lemeu Pit, Bengkulu. Jumlah korban 467 orang.
  • 28 Agustus 2025: SPPG Sukabumi, Lampung. Jumlah korban 503 orang.
  • 2 September 2025: SPPG Menang Raya Pedamanran. Jumlah korban 76 orang.

Wilayah 2 

  • 14 Januari 2025, SPPG Indramayu Sindang Kenanga. Jumlah korban, 6 orang.
  • 16 Januari 2025, SPPG Khusus Kab. Sukoharjo. Jumlah korban 40 Orang.
  • 19 Februari 2025, SPPG Pandeglang Menes. Jumlah korban 480 orang.
  • 14 April 2025, SPPG YAYASAN AL IBRIZ, Kab. Batang. Jumlah korban 28 Orang.
  • 21 April 2025, SPPG Limbangansari, Cianjur. Jumlah korban 254 Orang
  • 23 April 2025, SPPG khusus Karanganyar. Jumlah korban 9 Orang
  • 23 April 2025, SPPG Sleman 1. Jumlah korban 31 orang
  • 28 April 2025, Sleman Berbah Sendangtirto. Jumlah korban 30 orang.
  • 30 April 2025, SPPG Coblong, Kota Bandung. Jumlah korban 320 Orang
  • 1 Mei 2025, SPPG Manggungjaya, Tasikmalaya. Jumlah korban 38 Orang
  • 6 Mei 2025 SPPG, Tanah Sareal Sukadamai. Jumlah korban 223 Orang
  • 29 Juli 2025 SPPG Cangkringan, Jumlah korban 38 Orang
  • 31 Juli 2025, SPPG Kuningan Cilimus. Jumlah korban 35 Orang
  • 31 juli 2025 SPPG, Kulon Progo Wates. Jumlah korban 305 Orang
  • 6 Agustus 2025, SPPG Sukabumi Cilodong, Jumlah korban 15 Orang
  • 12 Agustus 2025, SPPG Sragen, Gemolong. Jumlah korban 196 orang.
  • 13 Agustus 2025, SPPG Sleman, Mlati. Jumlah korban 157 Orang
  • 14 Agustus 2025, SPPG Karawang, Malajaya. Jumlah korban 82 Orang
  • 22 Agustus 2025, SPPG Indramayu, Gabuswetan. Jumlah korban 2 Orang
  • 26 Agustus 2025, SPPG Sleman, Berbah, Jogotirto. Jumlah korban 137 Orang
  • 29 Agustus 2025, SPPG Kalibata. Jumlah korban 3 Orang
  • 2 September 2025, SPPG Serang. Jumlah korban 6 Orang
  • 8 September 2025, SPPG Khusus Koja, Jakarta. Jumlah korban 14 Orang
  • 9 September 2025, SPPG Pamekasan, Tlakan. Jumlah korban 8 Orang
  • 11 September, 2025 SPPG Wonogiri, Wonokarto. Jumlah korban 131 Orang
  • 17 September 2025, SPPG Garut, Kadunggora. Jumlah korban 14 Orang
  • 17 September 2025, SPPG Jatis, Lamongan. Jumlah korban 14 Orang.

Wilayah 3 

  • 13 Januari 2025: SPPG Nunukan Selatan. Jumlah korban 90 orang.
  • 24 Januari 2025: SPPG Kec. Ujung Bulu Caile 2. Jumlah korban 4 orang.
  • 27 Januari 2025: SPPG Pangkajene, Kepulauan Minasatene. Jumlah korban 7 orang.
  • 23 April 2025: SPPG Bombana Rumbia. Jumlah korban 7 orang.
  • 22 Juli 2025: SPPG Kota Kupang, Kelapa Lima Oesapa Barat. Jumlah korban 140 orang.
  • 23 Juli 2025: SPPF Sumba Barat Daya Kota Tambolaka Rada. Jumlah korban 65 orang.
  • 30 Juli 2025: SPPG Manokwari, Manokwari Barat Padarni I. Jumlah korban 6 orang.
  • 28 Agustus 2025: SPPG Kota Palu Palu Selatan Tatura Utara. Jumlah korban 28 orang
  • 3 September 2025: SPPG Lombok Tengah, Pringgarata Murbaya. Jumlah korban 9 orang.
  • 17 September 2025: SPPG Sumbawa Empang, Bungaeja 2. Jumlah korban 106 orang.
  • 17 September 2025: SPPG Banggai Kepulauan Tingangkung. Jumlah korban 339 orang.

Akan Bentuk Tim Investigasi

Sementara itu, Wakil Kepala BGN, Naniek S Deyang, mengatakan pihaknya akan membentuk tim investigasi independen untuk mempercepat penelusuran penyebab kasus keracunan MBG.

“Selama menunggu hasil BPOM yang biasanya butuh 1–2 minggu, kami bentuk tim investigasi sebagai second opinion. Tim ini akan menelusuri proses memasak, bahan baku, hingga sampel makanan yang disimpan di freezer,” jelas Naniek.

Ia menambahkan, tim investigasi akan terdiri dari ahli kimia, farmasi, dan tenaga kesehatan. “Insyaallah minggu ini tim akan segera turun untuk memastikan penyebab kejadian. Ini menunjukkan keseriusan kami, agar masyarakat mendapat jawaban lebih cepat,” katanya.

(dec/spt)

No more pages