Logo Bloomberg Technoz

The Fed Pangkas Suku Bunga, Ini Efeknya ke Tembaga

Azura Yumna Ramadani Purnama
22 September 2025 09:40

Gulungan kawat tembaga di fasilitas manufaktur di Santa Teresa, New Mexico./dok. Bloomberg
Gulungan kawat tembaga di fasilitas manufaktur di Santa Teresa, New Mexico./dok. Bloomberg

Bloomberg Technoz, Jakarta - Analis komoditas memandang keputusan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed yang memangkas suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin (bps) pada pekan lalu membuat banyak investor melakukan aksi ambil untung atau profit taking di pasar tembaga global, hingga akhirnya membuat harga tembaga melorot di bawah US$10.000 per ton.

Analis komoditas dan Founder Traderindo Wahyu Laksono berpendapat, keputusan The Fed tersebut membuat harga tembaga anjlok gegara investor melakukan aksi ambil untung utamanya di bursa Shanghai.

“Keputusan Federal Open Market Committee (FOMC) The Fed untuk memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin pada September 2025 telah memengaruhi pasar secara signifikan,” kata Wahyu ketika dihubungi, Senin (22/9/2025).


“Aksi [profit taking] ini sering terjadi ketika suatu sentimen positif sudah terakomodasi dalam harga sebelumnya, sehingga saat pengumuman resmi keluar, pasar justru terkoreksi,” lanjut dia.

Lebih lanjut, Wahyu juga memandang pergerakan harga tembaga global akhir-akhir ini dipengaruhi sejumlah aspek termasuk gangguan operasional tambang bawah tanah Grasberg Block Cave (GBC) milik PT Freeport Indonesia (PTFI).