Logo Bloomberg Technoz

OJK: NPL UMKM Segmen Menengah Tembus 4,36%

Pramesti Regita Cindy
19 September 2025 21:00

Ilustrasi Social Commerce & Ramadan, Peluang Baru UMKM Lokal (Envato)
Ilustrasi Social Commerce & Ramadan, Peluang Baru UMKM Lokal (Envato)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat risiko kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) pada penyaluran pembiayaan UMKM masih tinggi, khususnya pada segmen menengah. Data per Juli 2025 menunjukkan, NPL kredit UMKM segmen menengah mencapai 4,36%, jauh lebih tinggi dibandingkan segmen kecil 3,04% maupun segmen mikro 1,76%.

"Secara umum terjadi peningkatan risiko kredit atau pembiayaan perbankan dari tahun 2022 hingga Juni 2025. Risiko penyaluran kredit atau pembiayaan UMKM cenderung lebih tinggi jika dibandingkan dengan kredit non-UMKM maupun kredit perbankan secara menyeluruh," kata Kepala Departemen Pengaturan dan Pengembangan Perbankan OJK, Indah Iramadhini dalam paparannya di Jakarta, Jumat (19/9/2025). 

Lebih lanjut, dijelaskan hingga per Juli 2025, kredit UMKM sebagian besar disalurkan ke sektor perdagangan besar dan eceran sebesar 45,71%; pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 19,23%; serta industri pengolahan 9,48%. 


Dari sisi risiko, NPL tertinggi justru berada pada sektor konstruksi yang tembus 10,41%, disusul real estat 5,71% dan pengelolaan limbah serta aktivitas remediasi 5,55%.

Secara industri, NPL UMKM berada di level 4,53%, lebih tinggi dari rata-rata NPL kredit perbankan yang tercatat 3,76%. Meski begitu, rasio ini masih di bawah ambang batas 5% yang ditetapkan regulator.