Langkah ini menegaskan dorongan China untuk memperbesar daya tawar dengan pemasok bijih besi terbesar dunia, dengan alasan industri baja raksasa di negaranya seharusnya bisa mendapatkan syarat yang lebih baik.
Didirikan tiga tahun lalu, CMRG diberi mandat untuk menggeser keseimbangan kekuatan dari produsen besar seperti BHP, Rio Tinto Group, dan Vale SA ke pembeli bijih besi terbesar di dunia.
CMRG maupun CISA tidak memberikan tanggapan atas permintaan komentar. Sementara itu, juru bicara BHP menyatakan tak bisa berkomentar mengenai pengaturan komersial.
Sejumlah pabrik milik negara besar sudah menarik pesanan kargo Jimblebar, sementara lainnya mempertimbangkan untuk menyimpan pengiriman di zona pelabuhan berikat alih-alih mengurus bea cukai, kata sumber tersebut.
Jimblebar merupakan salah satu tambang utama BHP di Australia Barat, menghasilkan bijih dengan kadar besi sekitar 60% yang banyak dipakai dalam campuran sinter di China.
CMRG telah memperluas perannya untuk menstabilkan pasar dan menekan volatilitas harga.
Perusahaan ini mendorong pembelian langsung dari penambang dengan kontrak jangka panjang pada tarif diskon, namun hingga kini hanya sedikit kemajuan yang dicapai, menurut sumber.
Asosiasi baja pada Kamis menggelar pertemuan di Beijing untuk meninjau kondisi pasar sekaligus mempersiapkan indeks harga baru di pelabuhan untuk bijih besi impor, menurut sebuah pernyataan.
Industri tengah mengembangkan tolok ukur lokal guna mengurangi ketergantungan pada ukuran global seperti indeks Platts milik S&P Global Commodity Insights.
Eksekutif senior perdagangan dari sejumlah pabrik baja besar dan perusahaan dagang China menghadiri pertemuan tersebut, menurut pernyataan itu.
(bbn)































