Logo Bloomberg Technoz

Raksasa Teknologi yang Bergerak Kembangkan Kacamata Pintar

Farid Nurhakim
19 September 2025 10:35

Kacamata Meta Oakley Vanguard di kantor pusat Meta di Menlo Park, California, AS, Selasa (16/9/2025).(David Paul Morris/Bloomberg)
Kacamata Meta Oakley Vanguard di kantor pusat Meta di Menlo Park, California, AS, Selasa (16/9/2025).(David Paul Morris/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Persaingan usaha di dunia kacamata pintar (smart glasses) makin ketat. Para perusahaan raksasa teknologi seperti Google, Apple, hingga Meta mulai masuk ke ranah ini. Bahkan ada yang menganggap smart glasses bakal menggantikan ponsel pintar (smartphone) nantinya. 

Baru-baru ini, pada Rabu (17/9/2025) Meta meluncurkan sepasang kacamata pintar baru bermerek Ray-Ban dengan layar terintegrasi (built-in) untuk menampilkan aplikasi, notifikasi, dan petunjuk arah pada lensa kanannya. Smart glasses ini dikendalikan oleh Meta Neural Band, gelang yang bisa mendeteksi gerakan tangan pengguna secara halus.

Kacamata Meta Ray-Ban Display AI di kantor pusat Meta di Menlo Park, California, AS, Selasa (16/9/2025).(David Paul Morris/Bloomberg)

CEO Mark Zuckerberg mengumumkan produk baru tersebut bernama Meta Ray-Ban Display di atas panggung pada konferensi pengembang tahunan perusahaan, Meta Connect 2025. Dia menyebut kacamata pintar tersebut tak seperti kacamata realitas berimbuh (augmented reality/AR), Orion, dilansir dari Bloomberg News, Jumat (19/9/2025).


Mark Zuckerberg mengatakan Meta Ray-Ban Display adalah produk yang bisa dibeli dalam beberapa pekan ke depan, mulai 30 September 2025 mendatang dengan harga US$799 atau sekitar Rp13,2 juta (Rp16.562/US$). Ini merupakan upaya terbaru dari perusahaan induk Facebook, Instagram, dan WhatsApp tersebut utuk menghadirkan kacamata pintar terhadap konsumen yang dapat menangani banyak tugas–di mana biasanya dilakukan pengguna di smartphone.

Selama bertahun-tahun, Meta terpaksa menjangkau penggunanya lewat perangkat milik pesaingnya yaitu Google dan Apple, yang dijual oleh mereka. Sementara perusahaan raksasa media sosial (medsos) tersebut telah menginvestasikan miliaran dolar AS untuk headset realitas virtual (virtual reality/VR).