Keputusan tersebut dapat dilihat sebagai sinyal positif jelang panggilan telepon penting pada Jumat antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping. China mengumumkan penyelidikannya terhadap Google milik Alphabet Inc. pada Februari — tak lama setelah Washington memberlakukan tarif 10% atas barang-barang dari Beijing, memicu kembali perang dagang antara dua ekonomi terbesar dunia.

“Google hampir tidak memiliki bisnis yang berarti di China — ini hanyalah gestur simbolis sebagai tanda baik hati,” kata Vey-Sern Ling, Direktur Eksekutif di Union Bancaire Privee. “Setiap kebaikan dihitung, bahkan yang tidak memerlukan biaya apa pun.”

Beijing menargetkan Nvidia pekan ini, menjelang pertemuan krusial tersebut.

Regulator siber China telah menginstruksikan perusahaan termasuk Alibaba Group Holding Ltd. untuk menghentikan pesanan untuk Nvidia’s RTX Pro 6000D, semikonduktor untuk workstation yang dapat dimodifikasi untuk aplikasi AI.

Hal itu terjadi setelah otoritas pengawas pasar memutuskan bahwa Nvidia melanggar undang-undang anti-monopoli dengan akuisisi Mellanox Technologies Ltd. senilai US$7 miliar pada 2020. Beberapa hari sebelumnya, Beijing mengumumkan akan meluncurkan penyelidikan anti-dumping yang menargetkan jenis semikonduktor yang diproduksi oleh perusahaan AS seperti Texas Instruments Inc.

(bbn)