Sementara itu, ekspor diperkirakan lebih baik ditopang kenaikan ekspor produk pertanian dan manufaktur khususnya komoditas minyak kelapa sawit (CPO) ke India, seiring penurunan bea impor.
"BI akan terus memperkuat sinergi dengan kebijakan stimulus fiskal dan sektor riil pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dengan tetap menjaga stabilitas perekonomian," tutur dia.
Dari sisi fiskal, belanja pemerintah diperkirakan akan meningkat pada semester II 2025, sejalan dengan implementasi proyek prioritas pemerintah terkait program ketahanan pangan, energi, pertahanan dan keamanan serta paket kebijakan ekonomi pemerintah tahun 2025 yang baru saja diumumkan.
BI juga terus memperkuat bauran kebijakan moneter makroprudensial dan sistem pembayaran untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, yakni melalui penurunan suku bunga, pelonggaran likuiditas, peningkatan insentif likuiditas makroprudensial, serta percepatan digitalisasi ekonomi keuangan.
(lav)



























