Logo Bloomberg Technoz

Tambang Grasberg Longsor: 2,3% Pasokan Tembaga Dunia Terancam

Azura Yumna Ramadani Purnama
17 September 2025 08:40

Skrap tembaga./dok. Bloomberg
Skrap tembaga./dok. Bloomberg

Bloomberg Technoz, Jakarta – Insiden longsor di tambang bawah tanah Grasberg Block Cave (GBC) milik PT Freeport Indonesia (PTFI) membuat kapasitas produksi tambang perseoran drop menjadi 30% dari kapasitas normal. Kondisi tersebut diprediksi mengganggu sekitar 2,3% pasokan tembaga dunia.

Analis komoditas dan Founder Traderindo Wahyu Laksono berpendapat, secara keseluruhan, tambang Grasberg memproduksi sekitar 816.466 ton tembaga pada 2024. Besaran tersebut mewakili sekitar 3,6% dari total produksi tembaga dunia.

Perinciannya, lanjut dia, tambang GBC memproduksi sekitar 133.800 ton bijih per hari atau sekitar 64% dari total kapasitas produksi tambang Freeport. Walhasil, ketika operasional GBC berhenti, maka 64% produksi Freeport terhenti.


“Jika operasional GBC yang menyumbang 64% dari produksi Freeport dihentikan, pasokan tembaga global yang terganggu adalah sekitar 64% dari 3,6%, atau sekitar 2,3% dari total pasokan tembaga dunia,” kata Wahyu ketika dihubungi, Rabu (17/9/2025).

Produksi tambang-tambang tembaga terbesar di dunia./dok. BMI

Meskipun angka tersebut terlihat kecil, Wahyu memandang pasar komoditas tembaga cukup sensitif menghadapi kabar gangguan pasokan dari negara-negara produsen utama tembaga.