RI Berpeluang Jadi Pusat Energi Bersih Lewat Baterai Tiongkok

Bloomberg Technoz, Jakarta - Indonesia berpeluang besar menjadi pusat energi bersih baru di Asia Tenggara. Terobosan terbaru Tiongkok berupa baterai logam litium berkapasitas tinggi membuka jalan bagi negeri ini untuk memperkuat posisinya dalam rantai pasok energi terbarukan global.
Baterai inovatif tersebut diklaim mampu menggandakan kapasitas penyimpanan energi hingga 180 gigawatt (GW) pada 2027. Dengan kepadatan energi mencapai 600 watt-jam per kilogram, teknologi ini menjanjikan perangkat penyimpanan yang lebih kecil, ringan, dan efisien. Rencana industri Tiongkok juga diproyeksikan menarik investasi senilai 250 miliar yuan atau sekitar USD 35 juta.
Hungaria Jadi Contoh Nyata
Strategi Tiongkok menggabungkan riset, dukungan negara, serta jaringan kemitraan global. Salah satu bukti nyata keberhasilannya terlihat di Hungaria.
Menteri Luar Negeri dan Perdagangan Peter Szijjarto dengan bangga menyebut negaranya kini menjadi produsen kendaraan listrik terbesar kedua di dunia. Itu bukan kebetulan. Masuknya investasi BYD, perusahaan EV Tiongkok yang membangun basis produksinya di Szeged pada 2023, serta rencana Sunwoda mendirikan pabrik baterai senilai 1,9 miliar yuan atau sekitar USD 258.5 juta, telah mengubah lanskap otomotif Hungaria.
































