"Biasanya itu tidak disarankan untuk mengganti sepatu itu paling tidak tiga sampai empat bulan sebelum hari H. Jadi, kalau emang mau ganti, malah dipakai latihan," tegasnya.

Dia juga menjelaskan bahwa klaim sepatu yang dengan merek bagus belum tentu cocok ke siapa saja. Sebab kaki setiap orang berbeda-beda dan faktor penting adalah kenyamanan pada kaki saat membeli.

"Karena bentuk kaki setiap orang tuh beda-beda. Sepatu itu kan dengan judul ini itu tuh kan adalah klaim ya. Tapi yang diklaim itu apakah memang sesuai dengan kita, nah itu harus dicoba juga. Jadi, harus dicoba. Jadi, kalau sepatu jangan beli online. Karena enggak bisa nyoba itu. Karena itu tadi. Kadang kala kita kiri dan kanan aja itu enggak sama-sama banget, gitu loh. Kita yang 3 bulan yang kemarin, terus 3 bulan lagi beli, juga enggak sama-sama banget,"tegasnya.

Kemudian dia juga mengingatkan bagi pelari agar tak mudah cedera pada kaki, yakni tetap menghidrasi atau memasok dan menjaga kadar cairan yang hilang.

"Hidrasi itu penting juga, bahwa kita kebiasaan minum kalau haus, nggak boleh tuh kalau lari. Kalau minum itu ya harus. Kalau makan saat lapar itu ya. Tapi kalau minumnya nggak nunggu haus. Kayak sekarang ini aja, kayak sekarang kayak gini aja kita kayaknya enggak ini segala macem, tapi kita tetap harus masuk. Karena kan keringat tetap ada segala macam ya, keluar lewat pori-pori. Seperti itu juga," tandasnya.

(dec/spt)