“Piutang terbesar salah satunya berasal dari proyek LRT Jabodebek. Saat ini masih dalam proses diskusi dengan KAI, Kemenkeu, dan Danantara untuk penyelesaiannya, yang diupayakan secepatnya sebelum akhir tahun,” jelasnya.
Proyek yang telah dikerjakan sejak 2021 ini telah selesai di 2023 dan beroperasi pada Agustus untuk tahap I. Entus mengatakan jika piutang ini diselesaikan maka ADHI dapat menyelesaikan beberapa liabilitas atau kewajiban seperti utang supplier dan utang perbankan.
Sebagai informasi, total nilai investasi proyek LRT Jabodebek seluruhnya mencapai Rp32,5 triliun. Dari jumlah tersebut, sekitar Rp22,3 triliun ditanggung PT KAI melalui fasilitas pembiayaan sindikasi, sementara sisanya sebesar Rp10,2 triliun berasal dari penyertaan modal negara (PMN).
Saat ini, proyek tersebut juga mengalami pembengkakan biaya (cost overrun) akibat keterlambatan pengoperasian komersial perdana dengan nilai sekitar Rp2,6 triliun.
(art/roy)































