Logo Bloomberg Technoz

“Integrasi penelitian dan pengembangan, energi hijau, serta daur ulang siklus tertutup mencerminkan jenis proyek berdampak tinggi yang akan menciptakan nilai jangka panjang bagi Indonesia dan mitra investasi kami,” terangnya.

Pada perkembangan lain, GEM juga telah menginvestasikan US$30 juta untuk mendirikan laboratorium penelitian metalurgi mutakhir bersama Institut Teknologi Bandung (ITB), dengan tujuan memperkuat peran Indonesia sebagai pusat penelitian dan pengembangan.

Dalam lima tahun ke depan, inisiatif di Indonesia Green Industrial Park (IGIP) bertujuan untuk menciptakan hingga 80.000 lapangan kerja baru, yang memberikan manfaat ekonomi yang luas.

Visi jangka panjangnya melampaui pemrosesan nikel dan mencakup material katoda, sel baterai, pelat nikel berkualitas tinggi, dan manufaktur alat berat.

Dirancang untuk beroperasi dengan energi hijau dan didukung oleh sistem daur ulang loop tertutup, proyek ini mengintegrasikan keberlanjutan di setiap tahap produksi sekaligus memperkuat daya saing industri jangka panjang Indonesia.

Awal Kerja Sama

Rencana investasi GEM Ltd di proyek smelter HPAL Vale di Indonesia dimulai pada medio November 2024, usai keduanya menandatangani perjanjian proyek senilai US$1,42 miliar itu.

Kesepakatan tersebut merupakan salah satu dari beberapa perjanjian yang ditandatangani oleh perusahaan China dan Indonesia sehubungan dengan kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo Subianto ke Beijing usai dilantik tahun lalu.

Di proyek tersebut, GEM akan memiliki hingga 25% saham, sedangkan Vale akan mengambil 30%, dan pihak ketiga akan ditunjuk untuk sisanya. GEM dan unit Vale juga akan mempertimbangkan pembangunan pabrik anoda dan prekursor di hilir.

Terkait dengan proyek smelter HPAL tersebut, sebelumnya Vale Indonesia menyatakan tengah menjaring mitra anyar untuk proyek di kawasan tambang Bahodopi, Sulawesi Tengah itu.

Proyek itu diperkirakan menelan investasi mencapai sekitar US$2 miliar, yang sudah mencakup kebutuhan investasi untuk pengembangan tambang.

Saat ini, proyek smelter Bahodopi dioperasikan oleh PT Bahodopi Nickel Smelting Indonesia, usaha patungan antara INCO bersama dengan GEM Hong Kong International Co. Ltd.

“Mayoritas masih GEM. Kita masih cari juga [partner untuk Bahodopi]. Masih cari kemungkinan,” kata Head of Corporate Finance and Investor Relation INCO Andaru Brahmono Adi kepada awak media di Jakarta, Jumat (18/7/2025).

Andaru menyebutkan bahwa proses penjajakan dengan sejumlah calon mitra potensial masih berlangsung, tetapi belum ada kesepakatan atau penandatanganan perjanjian hingga saat ini.

Fasilitas HPAL tersebut dirancang memiliki kapasitas produksi hingga 66.000 ton untuk mengolah nikel menjadi mixed hydroxide precipitate (MHP). Fasilitas HPAL itu ditarget mulai beroperasi komersial paling cepat tahun depan.

INCO sendiri saat ini memiliki tiga proyek tambang yang tersebar di Bahodopi, Pomalaa, dan Sorowako, yang juga mencakup pembangunan fasilitas HPAL. Total nilai investasi ketiga proyek tersebut mencapai sekitar US$8,5 miliar.

(wdh)

No more pages