Logo Bloomberg Technoz

Dalam kesempatan yang sama, Deputi III Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Bapanas Andriko Noto Susanto menyampaikan, hasil evaluasi SPHP pada 11-22 Agustus 2025 menunjukkan masih banyak titik penyaluran yang belum terisi.

"Beras SPHP masih belum tersedia di sebagian besar pasar tradisional, ritel modern, kios pangan, RPK [Rumah Pangan Kita], dan Koperasi Desa/Kelurahan Merah putih yang dipantau. Hal ini mengindikasikan, penyaluran beras SPHP masih belum optimal," katanya. 

PIC belum maksimal

Menanggapi hal tersebut, Kadiv Perencanaan Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog, Rini Andrida menuturkan Bulog sudah menunjuk petugas khusus di pasar untuk membantu para pedagang yang kesulitan menggunakan aplikasi Klik SPHP. 

"Mulai dari hari Minggu kemarin, akan ada satu PIC [person in charge] yang membawahi pasar-pasar yang ditunjuk. PIC tersebut akan membantu pedagang secara offline, kemudian dikembalikan akunnya kepada pedagang, dan membuat surat pernyataan bahwa dia adalah PIC yang ditunjuk," ucap Rini. 

Meskipun demikian, Tomsi menilai jumlah PIC Bulog masih jauh dari cukup. Dia mendapatkan laporan dari daerah bahwa PIC tersebut jumlahnya sangat minim sementara jumlah pasar sangat banyak. 

“Pasar itu ada sampai ke desa juga, ada pasar mingguan, ada pasar tumpah. Tolong teman-teman dari Bulog berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat, supaya PIC-nya juga ada dari kecamatan," imbuhnya. 

Tomsi pun mengingatkan agar peran Bulog tidak kendor dalam mendistribusikan pangan bersubsidi tersebut. 

"Teman-teman Bulog jangan lelah. Saya tahu sudah berupaya, kenaikan [penyaluran] dari 1.200 ton menjadi 4.000 ton per harinya. Ingat target kita 7.000 ton per hari. Jadi kita belum mencapai target. Oleh sebab itu, kita harus mengejar, melebihi daripada angka target kita untuk mengejar kekurangan yang lalu," tegasnya. 

Berdasarkan data Bulog, realisasi penyaluran beras SPHP telah mencapai 70.519 ton atau setara dengan 5,35% dari target sebanyak 1,31 juta ton. Dengan demikian, masih ada 1,24 juta ton beras SPHP yang harus segera disalurkan Bulog hingga akhir 2025. 

Bulog menyebut sebanyak tujuh saluran menjadi media penyaluran SPHP, di antaranya pasar rakyat, pengecer di pasar rakyat, Gerakan Pangan Murah (GPM) bersama pemerintah daerah (Pemda), GPM bersama kementerian/lembaga, BUMN, serta RPK dan ritel modern. 

Di sisi lain, Perum Bulog mencatat stok cadangan beras pemerintah (CBP) yang dikuasai telah mencapai 3,91 juta ton hingga 24 Agustus 2025. Selain stok CBP, stok komersial mencapai sebanyak 8.950 ton. 

(ain)

No more pages