Bursa Asia Bersiap Menguat Setelah Sinyal Pemangkasan The Fed
News
25 August 2025 06:30

Matthew Burgess - Bloomberg News
Bloomberg, Saham-saham di Asia diperkirakan mengikuti penguatan Wall Street pada perdagangan Senin (25/8) setelah Gubernur bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell membuka peluang dimulainya kembali pemangkasan suku bunga bulan depan.
Kontrak berjangka mengindikasikan potensi kenaikan saham di awal perdagangan Asia, menyusul lonjakan 1,5% pada indeks S&P 500 di Wall Street, Jumat (22/8). Sementara itu, kontrak berjangka saham AS terpantau stabil pada Senin, dengan emas mempertahankan penguatan 1% dari sesi sebelumnya. Indeks Nasdaq Golden Dragon China naik 2,7%.
Imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor dua tahun, yang sensitif terhadap kebijakan moneter, anjlok hingga 12 basis poin pada Jumat. Hal ini seiring dengan meningkatnya ekspektasi pelaku pasar bahwa peluang The Fed menurunkan suku bunga pada pertemuan berikutnya mencapai 84%. Indeks kekuatan dolar AS pun melemah 0,8%, mencatatkan pelemahan tiga pekan beruntun.
Dalam pidatonya di simposium Jackson Hole, Jumat lalu, Powell menegaskan bahwa bank sentral tidak perlu menunggu data inflasi yang sempurna untuk mulai melonggarkan kebijakan, terutama ketika pasar tenaga kerja menunjukkan tanda-tanda pelemahan. Meski demikian, sejumlah pejabat The Fed masih berbeda pendapat mengenai arah kebijakan suku bunga, dengan peringatan adanya risiko inflasi yang bisa kembali meningkat akibat tarif perdagangan AS.






























