Logo Bloomberg Technoz

Kajian NEXT: Sebagian Besar BBM Bersubsidi Salah Sasaran

Redaksi
22 August 2025 12:53

Terminal Bahan Bakar Minyak (BBM) Tuban. (Dok. Pertamina)
Terminal Bahan Bakar Minyak (BBM) Tuban. (Dok. Pertamina)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Hasil kajian NEXT Indonesia Center menemukan ada puluhan triliun rupiah dana subsidi energi, dalam hal ini bahan bakar minyak (BBM), gas minyak bumi cair (liquified petroleum gas, LPG) ukuran 3 kilogram, dan solar, mengalir ke masyarakat yang tak berhak. Bahkan golongan kelompok masyarakat kaya di Indonesia pun turut menikmati.

Sejatinya, yang menjadi target penyaluran subsidi termasuk BBM, yakni 40% kelompok dengan pendapatan (ditunjukkan melalui pengeluaran bulanan) terendah. Mereka adalah masyarakat atau rumah tangga yang berada di desil 1-4, yakni masyarakat miskin dan rentan miskin.

“Namun realisasinya, masyarakat tidak miskin, kelas menengah, maupun kelompok masyarakat kaya pun ikut menikmati,” ungkap Christiantoko, Direktur Eksekutif NEXT Indonesia Center, menyampaikan hasil kajian lembaganya di Jakarta, Jumat (15/8/2025).


Dia menguraikan, dari hasil analisis terhadap data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Maret 2024 yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) terungkap, potensi salah sasaran untuk komoditas BBM merek Pertalite sekitar 1.400 juta liter per bulan. Jumlah itu setara dengan 78,93% dari total 1.774,5 juta liter Pertalite yang dikonsumsi oleh seluruh rumah tangga di Indonesia yang berjumlah 72,7 juta. 

Sebagian besar Pertalite itu dinikmati oleh masyarakat dalam kelompok desil 5-10. Tragisnya, kata Christiantoko, 20% keluarga terkaya (desil 9-10) ikut menikmati, yakni rata-rata sekitar 39,99% dari total konsumsi Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) itu. “Salah sasaran subsidi ini terus terjadi bertahun-tahun. Oleh karena itu pemerintah perlu melakukan evaluasi penyalurannya,” katanya.