Logo Bloomberg Technoz

Sesi I

IHSG Melemah 0,61% saat Neraca Pembayaran RI Defisit US$6,7 M

Muhammad Julian Fadli
21 August 2025 12:35

Karyawan di depan layar indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (7/11/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan di depan layar indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (7/11/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup Sesi I di zona merah usai kehilangan 48,47 poin (0,61%) ke posisi 7.895 pada Kamis (21/8/2025) tersengat sentimen data Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) yang membukukan defisit pada Kuartal II–2025, mencapai US$6,7 miliar.

Berdasarkan Bursa Efek Indonesia, data perdagangan saham menunjukkan total transaksi di sepanjang hari ini mencapai Rp9,04 triliun, dari sejumlah 21,53 miliar saham yang ditransaksikan. Dengan frekuensi yang terjadi sebanyak 1,24 juta kali diperjualbelikan.

Sepanjang perdagangan pagi hingga siang hari IHSG amat berfluktuasi di tren negatif dengan rentang pergerakan pada terjadi pada level 7.932 sampai dengan terendahnya 7.887. Sementara kurs rupiah melemah 0,06% ke posisi Rp16.280/US$ pada pukul 12.00 WIB.


Tercatat ada pelemahan 249 saham, dan sebanyak 380 saham terjadi penguatan. Sisanya 169 saham stagnan.

Saham–saham energi, saham infrastruktur, dan saham barang baku menjadi pemberat laju IHSG dengan melemah mencapai 1,77%, 0,52% dan 0,44%.