Saham-saham Big Caps lain turut jadi pemberat laju IHSG hingga menempati jajaran top losers:
- Dian Swastatika Sentosa (DSSA) mengurangi 52,94 poin
- Sinar Mas Multiartha (SMMA) mengurangi 5,21 poin
- Barito Renewables Energy (BREN) mengurangi 2,85 poin
- Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) mengurangi 1,72 poin
- Bank Mandiri (BMRI) mengurangi 0,88 poin
- Chandra Asri Pacific (TPIA) mengurangi 0,56 poin
- Indah Kiat Pulp and Paper Corp (INKP) mengurangi 0,51 poin
- Indosat (ISAT) mengurangi 0,38 poin
- XLSmart (EXCL) mengurangi 0,35 poin
- Surya Semesta Internusa (SSIA) mengurangi 0,33 poin
MSCI Pangkas Bobot Saham DSSA
Morgan Stanley Capital International (MSCI) memangkas bobot saham PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) dalam MSCI Indonesia Index pada tinjauan indeks Agustus 2025.
Evaluasi MSCI ini diambil seiring ketidakpastian mengenai porsi saham beredar atau free float perseroan, sementara DSSA memiliki bobot signifikan dalam proforma indeks.
Berdasarkan pengumuman resmi yang dipublikasikan, sebelumnya MSCI menetapkan adjustment factor sebesar 0,5 pada Foreign Inclusion Factor (FIF) DSSA. Dengan penyesuaian tersebut, FIF saham emiten energi Grup Sinar Mas ini direvisi dari 0,25 menjadi 0,13.
Perubahan akan tercermin dalam file Advanced Corporate Event (ACE) mulai 21 Agustus 2025.
Sebagai informasi FIF adalah faktor penyesuaian yang digunakan MSCI untuk menghitung seberapa besar kapitalisasi pasar suatu saham dapat dimasukkan ke dalam indeks, khususnya berdasarkan aksesibilitas bagi investor asing. Semakin rendah angkanya, semakin kecil pula bobot saham dalam perhitungan indeks.
MSCI menyatakan akan terus memantau DSSA dan memberikan pembaruan sebelum tinjauan indeks berikutnya pada November 2025.
DSSA sendiri masuk dalam daftar saham kategori MSCI Global Standard Indexes untuk tinjauan Agustus 2025 dan mulai berlaku pada 26 Agustus mendatang.
(fad)





























