“Akan ada lebih banyak perusahaan teknologi global yang memperluas fasilitas pusat data mereka ke Thailand,” kata Supparat.

Perkembangan sektor pusat data Thailand terjadi saat negara ini, yang selama ini menjadi kekuatan manufaktur utama untuk otomotif dan elektronik, mempercepat upaya guna meningkatkan industri teknologi tingginya.

Pemerintah lokal ingin Thailand mengejar ketertinggalan dari negara-negara seperti Malaysia dan Singapura, yang menjadi pemimpin regional dalam layanan pusat data dan komputasi awan.

Pada paruh pertama tahun ini, Dewan Investasi Thailand menyetujui permohonan investasi senilai 322 miliar baht atau sekitar US$9,9 miliar untuk 36 proyek teknologi, sebagian besar di antaranya adalah pusat data, menurut situs webnya.

Asosiasi pusat data sedang menunggu kejelasan mengenai rencana AS untuk membatasi pengiriman chip AI dan dampaknya terhadap pusat data di negara tersebut, kata Supparat.

(bbn)