Logo Bloomberg Technoz

Arah Kebijakan Energi 2026: Lifting hingga Pengembangan EBT

Azura Yumna Ramadani Purnama
18 August 2025 14:00

Penurunan Bendera Merah Putih, Presiden RI Prabowo kenakan Tanjak Biru. (17/8/2025). (YouTube Sekretariat Presiden)
Penurunan Bendera Merah Putih, Presiden RI Prabowo kenakan Tanjak Biru. (17/8/2025). (YouTube Sekretariat Presiden)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto mengusung ketahanan energi sebagai agenda prioritas pada 2026. Pemerintah juga memberikan dukungan fiskal yang diarahkan untuk peningkatan lifting migas, stabilisasi harga, dan pengembangan sektor energi baru dan terbarukan (EBT).

Dalam Buku II Nota keuangan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026, pemerintah mengeklaim akan melakukan terobosan untuk meningkatkan produksi dan mendorong investasi sektor migas.

Pemerintah menyatakan menyiapkan sejumlah strategi untuk meningkatkan produksi migas nasional. Pertama, memaksimalkan pemanfaatan sumur-sumur migas yang tak aktif memproduksi tetapi belum resmi ditutup (idle well).


Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), terdapat 16.990 sumur idle dari sekitar 40.000 sumur migas, yang mana sekitar 4.495 sumur idle diklaim dapat dioperasikan kembali.

Kedua, pemerintah menyatakan akan mengoptimasi sumur-sumur produktif dengan teknologi baru seperti enhanced oil recovery (EOR).