Logo Bloomberg Technoz

Wacana menggandeng  PT Pegadaian mulanya diungkapkan oleh Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani. Rizal menyebut hal itu dilakukan untuk mempercepat penyaluran beras SPHP. 

“Nah itu juga boleh ditambah lagi, nanti saya lagi terobos sekarang dengan Pegadaian. Pegadaian kan punya outlet-outlet, jadi bisa untuk bantu jualan beras SPHP,” kata Rizal di kantor Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Rabu (13/8/2025).

Rizal menyebut langkah itu menjadi salah satu cara untuk mempercepat pendistribusian beras SPHP yang masih jauh dari target 1,3 juta ton hingga Desember 2025. Adapun per Senin (11/8/2025), Bulog memaparkan distribusi beras SPHP baru mencapai 16 ribu ton atau 1,27%.

Dia menjelaskan alasan jaringan distribusi SPHP perlu diperbanyak karena kemasan beras SPHP telah mengalami perubahan yakni dari 50 kg menjadi 5 kg saat ini. 

“Supaya ini bisa terdistribusi dengan maksimal banyak. Kalau 50 kg banyak disalahgunakan, banyak dioplos. Nah sekarang karena packaging-nya dikecilkan jadi cuma 5 kg dan bolehnya beli hanya 2 pack, otomatis kan penjualannya makin sedikit. Maka jaringannya harus diperbanyak,” jelas Rizal. 

Center of Reform on Economic (Core) Indonesia menilai wacana Perum Bulog menggandeng PT Pegadaian sebagai langkah keliru dan perlu dipikirkan ulang.

“Secara fungsi Pegadaian itu bukan untuk distribusi pangan seperti beras SPHP,” kata Pengamat Pertanian dari Core Indonesia Eliza Mardian saat dihubungi, belum lama ini.  

Eliza menyebut fokus Pegadaian yakni terhadap layanan keuangan seperti gadai, pinjaman kredit, dan produk keuangan inklusif untuk masyarakat menengah ke bawah. 

Padahal, kata dia, tantangan sulitnya penyaluran beras SPHP karena lebih banyak menunggu pembeli, sementara tidak semua pembeli bisa mendatangi gerai khusus yang menjual SPHP. 

Eliza menyarankan agar pemerintah perlu menambah armada khususnya mobil keliling atau Bulog keliling berbagai daerah dengan jadwal tetap untuk menyalurkan beras SPHP.

“Mirip bus [layanan] SIM keliling. Ini bisa mirip dengan konsep operasi pasar mobile atau drive-thru. Kalau gini akan memudahkan masyarakat mengakses [beras SPHP],” ujarnya.

Respons Pegadaian

Dihubungi terpisah, Kepala Departemen Komunikasi Perusahaan PT Pegadaian, Riana Rifani mengatakan masih akan mendiskusikan wacana tersebut dengan pihak internal. 

“Perihal ini kita belum tahu skemanya,” kata Riana saat dimintai konfirmasi. 

PT Pegadaian sendiri merupakan anak usaha dari Bank Rakyat Indonesia yang bergerak di bidang gadai. Mengutip laman resminya, PT Pegadaian memiliki 642 total cabang di seluruh Indonesia. 

(mfd/wdh)

No more pages